Selasa, 24 Desember 2013

Sejarah Cabai

By Unknown   Posted at  20.34   Kuliner No comments


Semua orang di dunia sudah kenal cabai. Cabai merupakan salah satu bumbu makanan yang paling populer. Mungkin bagi sebagian sahabat pembaca sering memakai sambal cabai sebagai bumbu pelengkap pada makanan.

Tahukah sahabat, bahwa sebenarnya cabai bukanlah tanaman asli dari Indonesia. Tanaman cabai awalnya berasal dari benua Amerika, tepatnya di bagian tengah dan selatan. Kira-kira, penggunaan cabai digunakan pada tahun 7000 SM oleh suku Indian. Sekitar tahun 5200 - 3400 SM, cabai mulai dipergunakan secara luas oleh semua penduduk asli di benua Amerika. Pada saat itu pula, suku Indian mulai membudidayakan cabai dengan cara mencangkok atau menyetek.

Dipopulerkan Colombus
Pada saat penjelajahan samudera pada abad XV, Colombus menemukan benua Amerika. Dia heran ketika melihat para penduduk asli Amerika sudah membudayakan tanaman cabai. Cabai temuan Colombus ini berasal dari Amerika Selatan yang diduga disebarkan oleh suku Indian.

Pada tahun 1502, Colombus memperkenalkan hasil temuannya di benua Amerika kepada masyarakat di Eropa. Spanyol merupakan negara pertama yang menggunakan cabai sebagai bumbu masak. Penyebarannya sangat cepat, sehingga hampir seluruh negara di benua Eropa mengenal cabai sebagai rempah-rempah. Kemudian, Spanyol dan Portugis menyebarluaskan cabai di Asia, tentunya Indonesia. 

Cabai di Indonesia
Sebenarnya, tidak ada bukti sejarah tentang penyebaran cabai di Indonesia. Namun dapat diperkikan cabai masuk ke Indonesia sekitar abad XV hingga XVI, di mana Portugis menguasai perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Pada tahun 1512 dan 1521, Portugis melakukan perundingan dengan penguasa kerajaan Sunda. Lalu, Portugis dan kerajaan Sunda menandatangani perjanjian dagang, dan pemberian hak kepada Portugis untuk membangun benteng di Sunda Kelapa. Pada tahun berikutnya, Portugis mengirimkan kapal yang berisi barang-barang berharga untuk dipersembahkan kepada Raja. Kemungkinan, salah satu dari barang tersebut adalah bibit cabai.

Pada tahun 1527, Portugis diusir oleh kerajaan Demak. Kemudian, Portugis melangkahkan kakinya di Indonesia bagian timur, yaitu Maluku. Kemungkinan besar, perkembangan cabai di daerah Maluku berasal dari pendudukan Portugis di Maluku sendiri.

Setelah VOC dibubarkan, maka diterapkan sistem tanam paksa. Semua tanaman rempah-rempah yang dianggap menguntungkan wajib ditanam di lahan milik warga. Kemungkinan, beberapa wilayah di Nusantara diwajibkan menanam cabai, karena cabai merupakan salah satu hasil perkebunan yang digemari oleh masyarakat di Eropa. Sebagai bukti, pada tahun 1918 terdapat ribuan kilogram cabai yang dikirim dari pelabuhan di Jakarta, Cirebon, Semarang, dan Surabaya menuju Sumatera dan Kalimantan.

Perlu diketahui bahwa sekitar abad XIX dan XX, masyarakat Jawa sudah terbiasa mengolah cabai sebagai bumbu masakan dan juga obat. Dari penamaan daun cabai sendiri, masyarakat Jawa menyebutnya godong sabrang atau daun seberang. Sangat jelas bahwa cabai sendiri bukan berasal dari tanah Jawa.

Sekian info unik dan menarik dari saya. Semoga bermanfaat.

Tentang Penulis

Hanya seorang pelajar yang mencari secercah cahaya hidayah di jalan dakwah yang panjang dan berliku. Berbagi segala sesuatu yang berharga secara cuma-cuma. Bukan seorang hartawan, tetapi hanya seorang yang berilmu sebagai bekal dakwah.

0 komentar:

Silakan berkomentar tentang artikel ini. Anda juga bisa menambahkan emoticon seperti di bawah ini, klik pada gambar untuk mengetahui simbol emoticon.

Back to top ↑
Connect with Us


© 2013 Jurnal Hanif. WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.