Minggu, 20 September 2015

Kehidupan di DKM Ar-Rahmah - Part 3: Jalan Panjang Menuju Demisioner

By Unknown   Posted at  13.25   Jurnalku 1 comment

Gak kerasa ternyata udah hampir satu tahun gua menyandang jabatan sebagai Kepala Departemen Informasi dan Komunikasi. Syuro terakhir INKASI sudah dilaksanakan, dan artinya gua bakal melepas jabatan gua. Jujur aja, sangat berat buat ninggalin INKASI. Tak masalah walaupun gua dipaksa berhenti jadi kepala departemen. Tetapi di INKASI lah gua dididik oleh kepala departemen gua dulu, Taufiqulhakim Ramadhan yang sekarang sudah menikmati kehidupan barunya di Kampus Ganesha. Selama di INKASI, gua belajar bagaimana berkomunikasi, bagaimana berdakwah, bagaimana mengatur waktu, dan tentunya bagaimana membangun kekeluargaan di departemen sendiri. Gua merasa kekeluargaan yang udah gua bangun di INKASI sudah cukup erat walaupun anggota-anggota yang gua pimpin bisa hadir di setiap syuro. Yang gua rasakan selama ini adalah tidak ada jurang pemisah baik antara gua dengan anggota INKASI maupun antara kelas XI (angkatan Pedang Platinum) dengan kelas X (angkatan Kompas Maritim). Walaupun banyak anggota yang berhalangan hadir ketika syuro, mereka selalu meminta maaf dan selalu meminta gua agar dia selalu berkontribusi di INKASI meskipun kecil. Di situlah gua merasa dihormati dan gua berusaha selalu mengapresiasi apa yang telah mereka kerjakan.

Sebelum syuro terakhir INKASI, sebenernya BPH DKM PP sudah membuat staffing untuk acara-acara insidentil DKM yang belum terlaksana termasuk Pelatihan Orientasi Dakwah Sekolah (PODS) 2015. Tujuan dari PODS adalah membina pengurus DKM kelas XI dan kelas X agar siap untuk berdakwah baik secara ilmu ataupun secara mental sebelum pengurus DKM kelas XII meninggalkan posisinya. PODS ini merupakan salah satu rangkaian acara dari regenerasi (disingkat regen) kepengurusan organisasi dan ekstrakurikuler di SMANSA. Walaupun tujuan PODS ini sama seperti regen yang lain. Tetapi DKM berusaha untuk tidak menggunakan cara-cara kekerasan seperti senioritas agar tujuan dari regen tercapai. Kami berusaha semaksimal mungkin membuat calon-calon pengurus DKM baru merasa nyaman mengikuti PODS dan mengurangi ketegangan antara senior dengan junior, walaupun pada akhirnya kami terpaksa bersikap keras karena banyak peserta yang mulai meremehkan PODS ketika sudah dimulai. FORKOM (Forum Komunikasi Alumni) juga sudah berpesan agar selama PODS ini, senior tidak menggurui juniornya, tetapi senior mengajak juniornya agar berpikir tentang masa depan DKM dan juga kekurangan-kekurangan mereka selama PODS.

Jujur aja ketika BPH melakukan syuro untuk menyusun struktur kepanitiaan, gua ditawarkan temen-temen gua menjadi wakil ketua PODS karena gua dinilai bisa bersikap tegas (sebenernya sih nggak, cuma bisa sok galak aja wkwkwkwk) pada saat forum evaluasi antara panitia (senior) dengan peserta (junior). Tetapi gua berpikiran bahwa tugas wakil ketua gak terlalu sibuk dan gua juga gak pengen membuat jarak antara senior dengan junior karena gak tega ketika harus membuat junior gua tertekan karena sikap gua, akhirnya gua lebih memilih menjadi koordinator seksi materi yang fungsinya membuat teknis pelaksanaan acara seperti tugas yang harus dikerjakan peserta, mengonsep rangkaian acara yang mendukung tujuan PODS, dan masih banyak lagi (yang ujung-ujungnya membuat gua stres).

PODS Dimulai
Akhirnya setelah jungkir balik selama liburan buat menyusun teknis acara yang udah dikonsep oleh seksi acara, tanggal 13 Agustus 2015 panitia mengumpulkan calon pengurus DKM (CAPENDEKAR) KM untuk diberikan tugas yang tujuannya membuat mereka siap menerima calon pengurus DKM kelas X (angkatan Pilar Bentala). Selain yang dateng cuma 34 orang, panitia juga belum siap untuk memimpin forum tersebut terutama saat menjelang penutupan forum. Gua anggap forum pertama ini gagal banget dan CAPENDEKAR KM juga tahu kekurangan panitia. Besoknya, tanggal 14 Agustus 2015, panitia ingin menyatukan antara CAPENDEKAR KM dengan CAPENDEKAR PB dalam forum. Walaupun panitia udah membuat rencana dan skenario (buat KM yang baca ini, jujur aja panitia udah mengkondisikan kalian di posisi yang selalu salah, hahahaha, tapi jangan ulangin lagi hal ini, di forum-forum selanjutnya panitia juga gak bikin skenario lagi) ada salah satu kendala yang cukup serius yaitu aula tidak boleh dipinjam selama hari itu. Parahnya lagi, gua dapet laporan bahwa CAPENDEKAR PB jumlahnya 80-an orang. Akhirnya panitia bener-bener terpaksa memakai ruangan kelas yang kapasitasnya cuma 40 orang (segitu udah sumpek) untuk mengumpulkan peserta yang jumlahnya diperkirakan 100 orang. Sesuai perkiraan gua, setelah CAPENDEKAR KM dan PB dikumpulkan, sekejap ruangan serasa sauna. Gua juga menganggap forum ini "cukup" gagal karena ruangan yang terlalu sesak.

Setelah berbagai penyempurnaan oleh panitia, akhirnya tanggal 24 Agustus 2015 PODS resmi dibuka walaupun tidak ada sambutan dari pihak sekolah (bisa dibilang "agak" ilegal wkwkwk). Lagi-lagi pada hari itu aula tidak boleh dipakai dan akhirnya panitia terpaksa memakai ruang kesenian. Emang sih ruangannya cukup besar, tapi AC di ruangan tersebut belum bisa dinyalakan. Selama forum tersebut, ada insiden yang mengejutkan, yaitu salah satu peserta pingsan (gua sengaja tidak menyebutkan nama). Memang kondisi di ruangan tersebut terbilang cukup ekstrem (agak lebay sih wkwkwk). Akhirnya panitia memutuskan untuk tidak terlalu berlama-lama di dalam ruangan tersebut (walaupun tetep aja ngaret). Walaupun awal dari PODS ini tidak begitu lancar, tetapi panitia selalu berbenah agar pelaksanaan PODS semakin baik, dan alhamdulillah tujuan kami terwujud. Selama pelaksanaan, tidak ada kendala yang berarti kecuali satu: kurangnya persentase kehadiran panitia dan peserta (masalah paling basi di DKM).

Masih Belum Plotting Juga?!
Salah satu tujuan PODS adalah menentukan penerus selanjutnya sebelum demisioner. Tentunya salah satu hal yang paling vital adalah membuat susunan Badan Pengurus Harian yang merupakan inti dari DKM itu sendiri. Sebelum PODS dimulai sebenernya FORKOM sudah meminta nama-nama calon BPH. Dan yang paling menjengkelkan adalah ketika bos gua, Azizan masih belum mau menentukan nama-nama tersebut. Hal ini berlangsung hingga pembekuan kegiatan regenerasi secara paksa oleh pihak sekolah termasuk PODS di pertengahan minggu pertama PODS. Gua khawatir jika orang-orang yang berpotensi dan kompeten di DKM malah diambil di organisasi atau ekskul lain. Ternyata alasan Azizan menunda penyusunan calon BPH adalah panitia masih buta dengan potensi peserta PODS.

Setelah kegiatan regenerasi dilanjutkan, barulah Azizan dan BPH PP lain serius membicarakan hal ini tepatnya setelah kumpul siang tanggal 4 September 2015. Walaupun udah muncul nama-nama yang akan diangkat menjadi CBPH, ternyata saat dibicarakan dengan ekskul-ekskul lain, hal ini membuat masalah baru yang udah gua perkirakan sebelumnya, yaitu rebutan nama. Ekskul lain juga semakin gencar menghubungi gua terutama dengan CAPENDEKAR KM yang sebelumnya merupakan anggota INKASI. Tapi secara semena-mena gua menolak mentah-mentah permintaan mereka (ya, terkadang gua bukan orang yang solutif wkwkwk). Setelah proses yang melelahkan (walaupun gua sebenernya santai-santai aja karena gua menganggap nama-nama yang gua usulkan aman), akhirnya CBPH diangkat tanggal 7 September 2015 dengan 12 nama berikut ini: Zufar Maulana (ketua fase), Bari Ahmad A, Hanan Talida, Faza M Allam, Dzaki Rizki D, Hana Roihana, Abiyu M Akmal, M Adhitya Dharmawan, Aafini Kamal, Hafizh Hizbillah, Abdillah Naf'an, dan Ahmad Yusuf A.

BPH PP sebenarnya sudah menentukan posisi mereka ketika akan menjabat nanti lengkap beserta alasannya. Cuma karena alasan privasi dan khawatir ada yang tersinggung atau kecewa, gua gak akan menuliskannya di sini atau memberitahu kepada siapapun kecuali dengan orang-orang yang udah gua percaya (agak semena-mena emang wkwkwk).

Diangkatnya CBPH juga menandakan telah dimulainya masa simulasi departemen di mana peserta bakal mengenal calon departemen yang akan dia tuju, dan CBPH akan dilatih kemampuan memimpin mereka di masa simdep ini. Sebenernya gua agak sedih pas masa ini dimulai, ketika jabatan dan tugas gua udah mulai diambil sebagian oleh calon penerus gua, yaitu Abiyu dan Adhit (sedih bukan berarti gak ikhlas juga wkwkwk).

Mabit yang Terakhir
Ya, mabit merupakan puncak dari rangkaian acara PODS sekaligus mengakhiri PODS. Mabit kali ini merupakan mabit gua yang terakhir, dimana gua masih bisa deket sama adik kelas T_T. Mabit kali ini juga bisa dibilang yang paling melelahkan, karena gua bukan sebagai peserta lagi melainkan jadi panitia. Ya, gua harus briefing sana-sini, mondar-mandir buat ngecek kesiapan sarana prasarana, dan segudang tugas lain. Walaupun capek, tapi ini demi adik-adik gua supaya mereka berkesan dan juga semakin mempererat hubungan antara PENDEKAR (Demisioner) PP, dengan (CA)PENDEKAR KM dan PB.

Sebelum pembukaan mabit, panitia sempet heboh gara-gara pembina DKM menghilang, ditambah gaada seksi humas saat itu. Akhirnya gua sama Harris inisiatif nyari guru-guru yang masih ada di sekolah dan alhamdulillah ada Pak Fathony sama Pak Setia yang bersedia mengisi sambutan. Setelah sambutan, akhirnya gua cabut les sebentar walaupun sebenernya gua masih bertanggungjawab buat ngawasin penyampaian materi pas mabit.

Setelah selesai les, gua langsung buru-buru ke SMANSA lagi karena udah Maghrib dan gua juga belum sholat. Sesampainya gua di SMANSA, ternyata A Ikbal juga belum sampai di SMANSA. Akhirnya gua putusin supaya materi A' Ikbal diisi dulu sama pengenalan FSRB. Singkat cerita setelah Isya', ternyata A' Ikbal belum juga datang. Beliau masih belum pulang dari kantornya. Gua sebagai koor seksi materi juga bingung terutama gimana cara briefing beliau di waktu yang mepet banget. Akhirnya, panitia memutuskan materi A' Ikbal diganti dengan sharing "mantan-mantan" ketua DKM. Sedihnya lagi, A' Ikbal baru dateng saat waktu materinya hampir selesai. Beliau juga buru-buru banget dateng ke SMANSA buat ngejar waktu. Karena peserta belum makan dan udah kemaleman, akhirnya A' Ikbal memutuskan untuk membatalkan penyampaian materi. Gua merasa bersalah banget mengundang pemateri yang ternyata masih sibuk dengan pekerjaannya dan masih nyempet-nyempetin dateng ke SMANSA demi kami dan peserta PODS. Walaupun gak sempet mengisi materi, tapi A' Ikbal juga ikut bergabung sama FORKOM buat ngomongin "kandang dakwah" CBPH dan game mabit.
Antusiasme peserta PODS mendengarkan materi (yakin dengerin? Wkwkwk)
Karena gak jadi briefing sama A' Ikbal, akhirnya gua ikut rapat bareng DP, FORKOM, sama BPH buat ngebahas CBPH. Ternyata masih ada masalah di sesi makan malam. Akhirnya gua berusaha bantu-bantu panitia supaya gak terlalu menghabiskan waktu saat makan malam. Intinya gua bener-bener bolak balik dari lantai 3 ke lantai 2 selama sesi makan malam, dan diperparah kondisi gua yang laper banget wkwkwk. Setelah sesi makan malam selesai, ternyata masih banyak makanan yang belum habis. Rencana awal, setelah rapat bersama DP-FORKOM, BPH harus menyusun hal-hal yang bakal dibahas buat evaluasi, cuma karena saking banyaknya makanan yang belum habis (selain masalah ini, panitia juga bingung kenapa gak ada jatah makanan panitia, padahal sisa uangnya udah dikit banget), akhirnya BPH inisiatif buat ngeberesin sisa-sisa makanan, salah satunya makan nasi bekas (gua gak termasuk yang makan nasi bekas karena gua udah enek ngeliatnya, cuma ngebantu ngumpulin lauk yang belum tersentuh sama sekali).

Setelah sisa makanan udah beres, akhirnya BPH berembuk buat ngebahas evaluasi akhir. Alhamdulillah, semua BPH saat itu udah ngerti dengan konsep evaluasi yang sebelumnya udah pernah dibahas. Jadi rembukannya gak terlalu memakan waktu yang lama. Walaupun ngaret setengah jam, akhirnya evaluasi akhir dimulai. Gua sebenernya udah mengantisipasi supaya tensi di evaluasi ini gak terlalu tinggi. Soalnya gua dapet pesen dari Satria, kalau tiba-tiba ada orangtua murid yang datang ke sekolah pas malem-malem, Pak Bas menginstruksikan buat membubarkan evaluasi. Akhirnya gua inisiatif untuk mengendalikan tensi saat evaluasi. Evaluasi terakhir ini bisa dibilang cukup tegang, tetapi gak terarah. Gua bukan merendahkan PENDEKAR (Demisioner) PP, tapi menurut gua mereka gak terlalu berpengalaman di regen-regen organisasi lain. Setiap PENDEKAR (Demisioner) PP udah kelewat batas, gua harus teriak "PANITIA CUKUP!" dan setiap teriakan gua gak selalu didenger mereka (bukan bermaksud merendahkan). Akhirnya setelah panjang lebar, Azizan dan Fiyandi akhirnya memberikan tantangan angkatan, yaitu membuat konfigurasi logo angkatan yang ditengahnya adalah CBPH yang memegang pesan tantangan yang berisi: JADILAH KOMPAS YANG MENGARAHKAN PILAR YANG KUAT (walaupun pesannya cukup esensial, tapi ujung-ujungnya dijadiin alas buat tidur wkwkwk). Evaluasi diakhiri dengan ucapan selamat datang untuk DKM TRANSFORMASI (nama angkatan mereka) dari (Calon Mantan) Ketua DKM, Azizan dan jargon khas DKM yang cukup membuat gua terharu. Walaupun sudah malam, tapi mereka masih semangat untuk menyampaikan jargon. Malam itu pula mereka resmi menjadi PENDEKAR, dan saat itulah gua percaya kepada mereka untuk menyerahkan tongkat perjuangan dakwah di SMANSA kepada mereka.

Suasana evaluasi akhir PODS. Tegang ya? Wkwkwk
Negosiasi untuk tantangan angkatan
Tantangan angkatan berhasil dipecahkan! Keren ya? :')

Evaluasi selesai, dan peserta dipersilakan kembali ke barak masing-masing untuk beristirahat. Tapi CBPH belum boleh istirahat karena harus dikurung bersama FORKOM hahaha. Jujur aja sih gua agak kasian sama mereka karena wajah mereka udah ngantuk parah. Selagi nunggu hasil simulasi bangku "kandang dakwah", gua sama seksi materi yang lain ngumpul bareng buat ngebahas muhasabah. Ternyata nunggu "kandang dakwah" selesai ngebosenin, jadi gua mainin laptop gua dengan cara yang gak lazim. Entah pada saat itu gua ngapain di laptop -_- . Di sela-sela ketidakjelasan apa yang gua kerjain, gua juga ngobrol di luar bareng PENDEKAR PP lain. Sekitar jam 12 malem, kami dihampiri Pak Heri buat nanyain peserta yang memarkir motornya di Selot. Karena peserta lagi pada tidur, akhirnya gua dan beberapa temen gua ke Selot buat ngangkat motor ke dalem SMANSA. Capek? Jawabannya iya. Cuma gua bisa mengambil pelajaran, yaitu cukup dengan membawa 4 orang rombongan, lu bisa nyolong motor orang (astaghfirullah).

Setelah "kandang dakwah" selesai, CBPH keluar dengan muka ngantuk parah. Gua suruh mereka tidur tapi sebagian dari mereka gak mau. "Kandang dakwah" selesai jam setengah 1 dan peserta harus bangun jam 2 sebelum MPK dibangunin dengan (maaf) alarm gabungan (ya tau sendiri lah ramenya lebih rame dari pasar). Gua juga udah ngebolehin CBPH tidur sampe jam 3 pagi, cuma tetep aja ada yang masih belum mau tidur.

Singkat cerita, panitia membangunkan peserta sekitar jam 01:50, supaya gak kaget dengan kebisingan yang dibuat MPK juga tidak mengganggu forum MPK. Setelah itu, gua dan BPH yang lain rapat lagi sama DP dan FORKOM buat ngebahas hasil "kandang dakwah". Rapat berjalan dengan cukup alot, tetapi akhirnya sampailah kepada kesimpulan pasti yang sudah diketok palu (sebenernya penghapus berhubung gak ada palu di ruangan itu wkwkwk) oleh (Calon Mantan) Ketua DKM, Azizan. Ini dia susunan BPH DKM Ar-Rahmah 2015-2016 yang cukup membuat tercengang:
  • Ketua Umum: M. Adhitya Dharmawan
  • Ketua 1: Zufar Maulana
  • Ketua 2: Dzaki Rizki D. 
  • Sekretaris 1: Hana Roihana
  • Sekretaris 2: Hanan Talida
  • Bendahara 1: Aafini Kamal
  • Bendahara 2: Abdillah Naf'an
  • Kepala Departemen Dakwah Umum: Faza M. Allam
  • Kepala Departemen Tarbiyah: Hafizh Hizhbillah
  • Kepala Departemen INKASI: Abiyu M. Akmal
  • Kepala Departemen Dana Usaha: Bari Ahmad A.
  • Kepala Departemen Rumah Tangga: Ahmad Yusuf A.
Foto BPH 2014-2015 (yang terakhir) :'( 
Bersama FORKOM
Lagi ngebahas BPH 2015-2016
Setelah selesai rapat, gua dan beberapa BPH Demisioner lain bergegas menuju musholla untuk sholat tahajjud. Selesai tahajjud, gua bener-bener merasa ngantuk dan akhirnya gua ketiduran sampai kebangun sama adzan Subuh. Bangun-bangun gua bener-bener gak bisa ngeliat jelas dan gua hampir gak bisa ngenalin orang di deket gua. Setelah selesai sholat Subuh, gua memutuskan buat tidur lagi (meskipun ini makruh, astaghfirullah). Gua bangun sekitar jam setengah 7, dan kepala gua bener-bener pusing. Akhirnya gua paksain jalan ke ruang panitia untuk membereskan barang-barang gua. Setelah beres, gua sarapan bersama panitia dan peserta di lapangan dalam. Walaupun sarapannya sederhana, tapi seenggaknya lumayan buat ngisi perut gua yang kosong meskipun masih laper wkwkwk.

Selesai sarapan, gua harus siap-siap mandi untuk persiapan serah terima jabatan (sertijab), momen yang ditunggu-tunggu oleh peserta pastinya dan yang paling menyedihkan buat calon-calon demisioner. Setelah semuanya siap, proses sertijab dimulai dengan sambutan staf kesiswaan Ibu Hj. Nina dan pembina DKM Bapak Khassan. Akhirnya momen yang bersejarah di hari itu terjadi, yaitu pembacaan susunan anggota departemen dan BPH disertai penyerahan jabatan oleh calon demisioner. Setiap nama yang disebutkan oleh Fiyandi selalu dibalas oleh takbir dari PENDEKAR KM dan PB, namun takbir semakin lantang ketika dibacakan susunan BPH oleh Azizan. Jujur gua hampir nangis melihat orang-orang yang selama ini gua didik akhirnya mendapatkan jabatan yang insyaAllah sesuai dengan kompetensinya. Setelah bersalaman dan berpelukan dengan penerus gua, Abiyu, akhirnya Adhit maju untuk menandatangani berita acara sertijab. Tangisan gua hampir pecah ketika melihat hasil didikan gua yang selama setahun bener-bener berperan membantu gua di INKASI akhirnya mendapatkan posisi teratas di DKM. Gua bener-bener bangga dengan Adhit dan gak menyangka akan masa depannya. Proses sertijab dilanjutkan dengan pemutaran video persembahan dari PENDEKAR Demisioner PP untuk KM dan PB. Videonya cukup membuat gua terharu dan hampir-hampir membuat tangisan gua pecah lagi. Tapi karena Abiyu tangisannya menjadi-jadi, gua gak jadi nangis dah wkwkwkwk.
Kadep Demisioner menyambut penerusnya
Mereka kayaknya bahagia ya :')
DH demisioner membantu melepaskan ID CBPH
Selamat mengemban amanah dik! :')
Ketum demisioner bersama penerusnya, kayaknya so sweet tuh :))
Foto bareng penerus :')
Akhirnya hari bersejarah itu diakhiri dengan foto bersama dengan penerus-penerus gua dan juga foto perdana PENDEKAR KM dan PB setelah resmi diterima menjadi pengurus DKM. Selamat datang DKM AR-RAHMAH TRANSFORMASI. Selamat mengemban amanah kalian dengan baik. Jalinlah ukhuwah di antara kalian semakin kokoh seperti persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Anshar. Jadikanlah DKM sebagai tempat kalian kembali. Karena DKM selalu menyediakan kehangatan untuk kalian setelah kalian lelah menghadapi hari-hari kalian.

Inilah PENDEKAR baru kami yang siap membangun tembok yang kokoh melawan segala tantangan!
Foto bareng penerus dan demisioner
Ceritanya mau foto lagi sama Abiyu, eh yang lain pada ngerumunin gapapa lah wkwkwk
Refleksi
Jujur aja, gua masih berat melepaskan status gua sebagai pengurus DKM Ar-Rahmah. Dua tahun berada di sini merupakan pengalaman yang sangat berharga. Gua jadi lebih mengenal tentang Islam, tau cara berdakwah yang baik, dan tentunya bertemu dengan orang-orang yang salih. Sedih rasanya ketika gua harus meninggalkan rumah ketiga gua, yaitu DKM. Di DKM, gua bisa berkeluh-kesah tentang masalah yang gua hadapi, dan gua merasa DKM lah yang membentuk kepribadian gua. Momen yang paling gua bakal terus gua ingat adalah ketika gua bersama dengan adik-adik gua, Jujur, kalianlah salah satu sumber semangat buat gua untuk berdakwah. Senang rasanya melihat adik-adik gua semakin dewasa untuk berjalan di jalan dakwah yang memang berat. Gua juga pengen lebih mengenal PENDEKAR PB yang selama sebulan bersama dengan panitia menuntut ilmu di PODS. Walaupun gua bukan Kepala Departemen INKASI lagi, gua berharap agar ukhuwah kita tidak terputus.

Selama gua berada di DKM, gua ingin mengucapkan terimakasih banyak untuk PENDEKAR Jangkar Bahtera yang telah mengantarkan gua untuk menjadi insan yang lebih baik, khususnya kepada Taufiqulhakim Ramadhan yang sangat berjasa memberikan ilmunya untuk memimpin INKASI. Gua juga berterimakasih untuk BPH 2014-2015 terutama Azizan Billardi yang selama ini udah banyak mensupport gua agar selalu istiqomah berjalan di jalan dakwah dan menyumbangkan ide-idenya untuk kemajuan INKASI dan hal-hal lainnya. Juga kepada PENDEKAR PP dan KM yang selalu berperan aktif dalam proker-proker insidentil dan juga proker-proker departemen.

Terakhir, gua ingin berpesan untuk siapapun yang membaca post ini. Seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu mendidik bawahannya dengan baik. Salah satu indikator keberhasilan suatu kepemimpinan adalah ketika kalian dihormati oleh bawahan kalian. Sebenarnya bukan itu tujuan utamanya. Tujuan utamanya adalah merangkul antara atasan dan bawahan dari hati ke hati. Jika kalian berhasil saling merangkul, pastinya gak ada jarak antara atasan dan bawahan, tetapi yang ada adalah semakin eratnya hubungan kalian antara pemimpin dan yang dipimpin. Apresiasi jasa bawahan kalian walaupun itu sangat kecil. Seorang bawahan yang baik adalah yang mampu menutup kekurangan pemimpinnya. Jangan sampai perilaku kalian membuat berat tugas pemimpin. Selain itu, selalu tanggapi apa yang diperintahkan pemimpin, dan jangan membicarakan kelemahan pemimpin kalian di belakang layar. Jika kalian selalu responsif dengan apa yang dilakukan pemimpin kalian, insyaAllah kalian akan membangun kemajuan bersama pemimpin kalian. Yang terpenting bukanlah keberhasilan suatu proker, tetapi bagaimana ukhuwah itu terjalin.

NB: Part 2 dan Part 1 menyusul ya wkwkwkwk

Minggu, 27 April 2014

Umur Umat Islam 1500 Tahun?

By Unknown   Posted at  11.16   Islam 2 comments
Membaca judul di atas mungkin sahabat langsung merinding. Hari ini saja, kita sudah menginjak tahun 1435 hijriyah. Berarti umur umat Islam tinggal tersisa sekitar 52 tahun lagi. Tentu 52 tahun bukanlah waktu yang panjang. Namun, sahabat pasti masih bertanya-tanya. Dari mana angka 1500 tahun tersebut didapat? Angka tersebut didapatkan dari pendapat-pendapat para ulama berikut ini.

Pendapat Ibnu Hajar
Menurut beliau, umur umat Yahudi adalah jumlah dari umur umat Nasrani dan umur umat Islam. Umur umat Yahudi diperkirakan 1500 tahun, yaitu dari diutusnya Nabi Musa AS hingga Nabi Isa AS. Sedangkan umur umat Nasrani diperkirakan 600 tahun, yaitu dari diutusnya Nabi Isa AS hingga Nabi Muhammad SAW. Jika umur umat Yahudi 1500 tahun, dan umur umat Nasrani adalah 600 tahun, maka bisa didapatkan bahwa umur umat Islam adalah 900 tahun.

Namun, Ibnu Hajar mengatakan bahwa ada tambahan 500 tahun sesuai dengan hadits shahih dari Sa'ad bin Abi Waqash.
Sesungguhnya saya berharap agar umatku tidak akan lemah di depan Tuhan mereka dengan mengundurkan (mengulurkan) umur mereka selama setengah hari. Kemudian Sa’ad ditanya seseorang: "Berapakah lamanya setengah hari itu?" Sa’ad menjawab: "Lima ratus tahun" (HR Ahmad dan dishahihkan Al Bani)
Jadi, total umur umat Islam adalah 1400 tahun (belum termasuk tambahan). Namun, saat ini kita sudah melewati 1400 tahun. Jadi kemungkinan tambahan tersebut adalah umur Nabi Muhammad SAW ditambah dengan tahun sebelum hijrah, sehingga, 1400 tahun ditambah dengan 63 tahun dan ditambah 13 tahun, sama dengan 1476 tahun.

Pendapat Imam Ibnu Rajab al Hambali
Untuk menghitung umur umat Islam, Ibnu Rajab menggunakan hadits berikut ini sebagai dasar perhitungannya.
Sesungguhnya masa menetap kamu dibandingkan dengan umat-umat yang telah berlalu adalah seperti jarak waktu antara salat Ashar hingga terbenamnya matahari (HR Bukhari)
Menurut Ibnu Rajab, maksud dari umat-umat yang berlalu adalah umat Yahudi dan umat Nasrani.

Imam Ibnu Rajab Al Hanbali mengibaratkan keseluruhan masa dunia adalah seperti satu hari penuh dengan siang dan malamnya. Imam Ibnu Rajab Al Hanbali menjadikan waktu umat-umat terdahulu dari masa Nabi Adam hingga Nabi Musa seperti waktu satu malam dan waktu itu adalah 3000 tahun. Kemudian beliau menjadikan masa umat-umat yahudi, nasrani dan Islam adalah seperti waktu siang dari hari tersebut, maka berarti waktu itu juga 3000 tahun.

Ibnu Rajab menafsirkan hadis Bukhari lainnya bahwa masa-masa amaliah umat Nabi Musa AS hingga datangnya Nabi Isa AS seperti setengah hari pertama (1500 tahun), dan masa amaliah umat Isa adalah seperti waktu salat Zuhur hingga salat Ashar (600 tahun), dan masa amaliah umat Islam adalah seperti sesudah salat Ashar hingga terbenamnya matahari.

Maka, umur umat Islam adalah 900 tahun ditambah dengan 500 tahun, sehingga hasilnya adalah 1400 tahun. 1400 tahun tersebut belum termasuk tahun tambahan, dan Ibnu Rajab tidak menyebutkan berapa tambahan tahun tersebut.

Dari penjelasan di atas, sudah selayaknya kita mempersiapkan diri untuk menghadapi hari akhir dengan meningkatkan ketakwaan kita. Terlebih lagi, masih banyak tantangan-tantangan yang berat menjelang hari akhir seperti fitnah Dajjal dan kemunculan Ya'juj dan Ma'juj. Demikian artikel yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi sahabat. Wallahu A'lam.

Minggu, 30 Maret 2014

Tips Naik Commuter Line / KRL

By Unknown   Posted at  11.57   Wisata 6 comments

Commuter Line merupakan salah satu moda transportasi yang digemari masyarakat Jabodetabek. Transportasi ini merupakan transportasi yang tergolong murah, cepat, dan (kadang-kadang) nyaman. Dengan banyaknya penumpang Commuter Line menjadikan pencopet atau penjahat lainnya ikut "panen" di stasiun dan juga di dalam kereta. Nah, biar sahabat gak jadi korban kejahatan di stasiun atau di dalam kereta, yuk scroll down ke bawah.

Penampilan
Nah, penampilan kita menjadi perhatian semua orang termasuk penjahat. Pakailah pakaian yang sopan dan rapi dan tentunya jangan terlalu mewah. Perhiasan yang mencolok sebaiknya tidak dipakai saat di dalam stasiun dan juga di dalam kereta. Jangan memakai pakaian yang terlalu ketat terutama yang bisa membuat nafsu seseorang bergejolak.

Hati-Hati dengan Barang Berharga!
Ini yang paling sering jadi target utama pencopet (ya iyalah emang mau apa lagi yang mau dicopet). Dompet, kartu ATM, perhiasan emas, handphone, gadget, dan yang lainnya harus di simpan di tempat yang sulit dijangkau. Jika sahabat ingin menaruh barang berharga di dalam tas ransel, sebaiknya taruh di tempat yang paling dekat dengan tubuh dan juga sulit dijangkau. Jika ingin membawa tas selempang dan tas jinjing, sebaiknya tas tersebut ditutupi atau dipegang dengan tangan supaya tidak ada orang yang berhasil merogoh isi tas sahabat.

Kenali Jenis Tiket Sahabat
Mungkin masih banyak penumpang yang baru beberapa kali naik KRL belum mengetahui sistem e-ticketing. Saat ini, ada tiga jenis tiket yang diberlakukan oleh PT KCJ: tiket harian berjaminan (THB), kartu multi trip (KMT), dan kartu Flazz BCA.

Tiket Harian Berjaminan

Cara mendapatkan THB dan menggunakan THB
Tiket ini biasanya khusus untuk penumpang yang tidak rutin naik KRL. Tiket ini warnanya putih polos dengan tulisan "KARTU INI MILIK PT KAI COMMUTER JABODETABEK". Nah ini penampakan THB.


Oke, untuk mendapatkan THB, caranya mudah. Pertama, pasti sahabat harus antre di loket stasiun Jabodetabek. Di loket, sahabat menyebutkan stasiun tujuan. Biasanya petugas loket akan menyebutkan tarif yang harus dibayar, atau bisa juga dilihat pada layar LED di loket. Karena tiket ini berjaminan, jadi sahabat harus membayar uang jaminan sebesar Rp5000. Jadi, misalnya tarif tiket dari Bogor ke Depok sebesar Rp2000 lalu ditambah uang jaminan sebesar Rp5000, maka sahabat harus membayar Rp7000. Setelah membayar tiket, sahabat bisa mengambil tiket dari card dispenser. Card dispenser merupakan kotak yang menyimpan kartu yang biasanya berwarna merah. Jangan lupa untuk meminta petugas untuk menyerahkan struk pembayaran.

Setelah mendapatkan tiket, sahabat bisa langsung menuju ke perangkat gate-in pada pintu masuk peron. Di sana, sahabat tinggal menempelkan, atau mendekatkan kartu pada card reader yang biasa terdapat tulisan "TEMPEL DI SINI", "TAP DI SINI", atau hanya berupa gambar kartu. Jangan menempelkan kartu atau mendekatkan kartu pada layar LED, karena kartu tidak akan terbaca oleh perangkat gate-in. Setelah menempelkan atau mendekatkan kartu pada card reader beberapa saat, biasanya lampu hijau beserta tanda ceklis akan menyala, dan layar LED akan menampilkan pesan "SUKSES MASUK". Setelah itu, sahabat bisa mendorong besi tripod agar bisa masuk ke dalam peron.

Setelah sahabat sampai di stasiun tujuan, sahabat harus menempelkan kembali kartu pada perangkat gate-out di pintu keluar peron. Beberapa saat kemudian, lampu hijau beserta tanda ceklis akan menyala, dan layar LED akan menampilkan pesan "SUKSES KELUAR".

Jika sahabat ingin melakukan perjalanan menggunakan KRL kembali, maka sebaiknya kartu tidak dikembalikan ke loket. Tiket Harian Berjaminan dapat digunakan kembali untuk perjalanan berikutnya, selama tidak melebihi masa tenggang yaitu 7 hari setelah pembelian THB. Walaupun dipakai berkali-kali, masa tenggang tidak dapat diperpanjang selama masih menggunakan kartu yang sama. Jadi, misalnya sahabat membeli THB pada tanggal 1, lalu sahabat pakai terus-menerus hingga tanggal 8, masa tenggang kartu tetap pada tanggal 8.

Untuk mengembalikan THB, sahabat tinggal mengunjungi loket khusus pengembalian uang jaminan. Di sana, sahabat tinggal menyerahkan tiket kepada petugas, lalu petugas akan menyerahkan struk beserta uang jaminan sebesar Rp5000.

Ketentuan THB
Tiket harian berjaminan sifatnya dapat ditukar dengan uang (refundable). THB juga mempunyai masa tenggang, yaitu 7 hari setelah hari pembelian tiket. THB tidak dapat ditukar dengan uang jaminan jika:
  1. Melewati masa tenggang selama 7 hari
  2. Tidak menempelkan kartu pada perangkat gate-in atau gate-out atau keluar melalui stasiun yang sama melebihi 1 jam
  3. Tiket rusak sehingga tidak dapat terbaca pada perangkat gate-in atau gate-out
  4. Kurang bayar. Maksudnya tarif yang dibayar lebih rendah dari tarif yang seharusnya.
Selain tidak dapat dikembalikan, biasanya sahabat dikenakan suplisi atau denda sebesar Rp50.000. Makanya, jangan sampai sahabat melakukan hal-hal yang sudah saya sebutkan di atas. Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang THB, sahabat bisa lihat keterangan di belakang THB. Atau, bisa juga bertanya kepada saya lewat kolom komentar di bawah. ^_^

Kartu Multi Trip (KMT)

Cara mendapatkan KMT dan menggunakan KMT
Kartu Multi Trip atau KMT biasa digunakan untuk penumpang yang sering menggunakan KRL, atau bisa juga disebut kartu langganan. KMT tidak mempunyai masa tenggang, tetapi tidak dapat ditukar dengan uang (nonrefundable). Warna tiket ini pada umumnya hitam dengan logo Multi Trip.

Untuk mendapatkan tiket ini, sahabat bisa mendatangi loket di setiap stasiun. Namun, akhir-akhir ini KMT tidak selalu dijual setiap hari. Jadi, sahabat harus sering bertanya kepada petugas loket.

Harga KMT sendiri adalah Rp50.000 sudah termasuk saldo Rp30.000. Saat menggunakan KMT pertama kali, sahabat tidak perlu melakukan registrasi. Sahabat langsung bisa menempelkan atau mendekatkan kartu pada perangkat gate-in di pintu masuk peron. Saat menempelkan atau mendekatkan kartu, tunggu lampu hijau menyala dan lihat saldo pada layar LED. Setelah itu, sahabat bisa mendorong tripod, lalu sahabat boleh menunggu di peron.

Setelah sampai di stasiun tujuan, sahabat harus menempelkan atau mendekatkan kartu pada perangkat gate-out (tap-out). Setelah lampu hijau menyala, lihat saldo yang tersisa. Pada layar, biasanya ditampilkan jumlah saldo saat melakukan tap-in di stasiun asal, tarif perjalanan, dan saldo yang tersisa saat melakukan tap-out.

Cara mengisi ulang KMT
Cara mengisi ulang KMT cukup mudah. Sahabat tinggal mendatangi loket stasiun Jabodetabek yang melayani pengisian ulang atau top up KMT. Setelah itu, sahabat tinggal menyebutkan nominal yang ingin ditambahkan pada saldo KMT sahabat. Nominal yang tersedia adalah: Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000, Rp100.000, dan Rp 200.000. Setelah itu, masukkan KMT sahabat ke dalam slot kartu yang tersedia. Setelah beberapa saat kemudian, sahabat boleh mengambil lagi KMT sahabat setelah mendapat struk bukti transaksi.

Ketentuan KMT
Saldo Kartu Multi Trip tidak mempunyai masa tenggang, dan dapat digunakan selama saldo tidak kurang dari Rp7.000. Sahabat dapat dikenakan penalti, yaitu pengurangan saldo KMT sahabat sebesar Rp7.000 jika:

  1. Tidak melakukan tap-in pada perangkat gate-in atau tap-out pada perangkat gate-out
  2. Keluar melalui stasiun yang sama selama lebih dari satu jam. Jika sahabat keluar melalui stasiun yang sama selama kurang dari satu jam, maka tidak dikenakan tarif (free out)
Sahabat juga bisa dikenakan suplisi atau denda sebesar Rp50.000 apabila:
  1. Saldo kurang dari Rp7.000 saat melakukan tap-in pada perangkat gate-in
  2. Tidak menunjukkan kartu / kartu hilang ketika melakukan tap-out pada perangkat gate-out
  3. Kartu tidak dapat terbaca / kartu rusak ketika melakukan tap-out pada perangkat gate-out
Kartu Flazz BCA

Cara menggunakan kartu Flazz
Apabila sahabat belum pernah menggunakan kartu Flazz sebagai tiket perjalanan Commuter Line, sahabat harus melakukan aktivasi terlebih dahulu dengan cara menempelkan kartu Flazz sahabat pada perangkat yang tersedia. Setelah itu, sahabat bisa langsung menggunakan kartu Flazz seperti KMT. Pengisian ulang saldo kartu Flazz tidak bisa dilakukan di loket stasiun Jabodetabek. Sahabat harus mengisi ulang di ATM non tunai BCA. Untuk syarat dan ketentuan kartu Flazz disesuaikan dengan KMT.

Selalu Waspada
Banyak sekali kejahatan yang terjadi terutama di tempat-tempat umum. Oleh karena itu, sahabat harus selalu memperhatikan orang-orang di sekitar sahabat. Selalu berdzikir kepada Allah dan juga tidak melakukan aktivitas yang mengundang penjahat untuk beraksi.

Utamakan Keselamatan
Menjaga keselamatan saat naik KRL sangat penting. Oleh karena itu, perhatikan langkah sahabat ketika hendak naik ataupun turun dari KRL. Perhatikan celah antara peron dengan pintu kereta. Apabila peron lebih rendah daripada pintu kereta, usahakan mencari pintu yang dilengkapi dengan tangga. Biasanya pintu tersebut ada di tengah kereta. Sebenarnya, masih banyak hal-hal yang harus diperhatikan mengenai keselamatan ini.

Taati Peraturan
Untuk menciptakan rasa aman dan nyaman, kita semua harus menaati peraturan. Selalu perhatikan petunjuk yang terpampang di dalam kereta ataupun arahan dari petugas. 

Rabu, 19 Februari 2014

Nyok ke Jakarte!

By Unknown   Posted at  11.48   Jurnalku No comments
Kamis, 6 Februari 20014

Wih, ke Jakarta nih! Salah satu kota metropolitan di Indonesia. Hmmm... Temen-temen gue antusias banget nih. Walaupun "cuma" ke tiga museum di Jakarta, tapi temen-temen gue seneng banget bisa ke Jakarta bareng-bareng. Mungkin ini pengalaman yang jarang dialami siswa SMANSA. Hahaha...

Oke, pagi-pagi sebelum Subuh, gue udah bangun terus mandi. Walaupun mata masih belekan dan gak bisa dibuka lebih lebar lagi, terpaksa dah gue mandi. Khawatir telat, gue sholat Subuh di rumah terus sarapan. Jam 5 pagi gue udah berangkat dari rumah terus naik angkot ke Stasiun Bojonggede. Gue udah deg-degan aja tuh ketinggalan kereta. Alhamdulillah gue gak ketinggalan kereta dan bisa masuk ke dalam kereta degan selamat.

Sampe di sekolah pas banget tuh udah jam 6. Hmmm... Something goes wrong. Gue gak liat bisnya. Gak lama gue sampe di sekolah, gue disuruh angkut air minum ke dalem bis. Oh, di situ toh bisnya. Bisnya lumayan bagus. Ya, PO Kerub, perusahaan otobus asli Bogor. Nah, gak lama kemudian temen-temen disuruh masuk ke bis. Pas udah pada masuk ke bis, wah ada satu orang belum dateng nih. Terpaksa dah nungguin. Akhirnya bis baru berangkat sekitar jam 7.

Pas berangkat dari Bogor, lalu lintas terpantau lancar. Eh, pas mau masuk Cimanggis udah deh maceud parah. Hmmm... Bakalan sampe siang nih. Eh taunya bener aja, sampe Sudirman jam 10-an. Wah... 3 hours trapped in traffic jam. Untung di Sudirman gak terlalu rame, jadi jalan lancar-lancar aja. Tapi yang bikin gue heran, kenapa gak ke Museum Nasional dulu ya? Padahal lewatin Jalan Medan Merdeka Barat.

Akhirnya sampe di Museum Bank Indonesia jam setengah 11. Wah, pegel banget nih pantat. 3 jam duduk terus di bis. Pas turun dari bis, gue langsung cari yang namanya WESE. Nah, setelah urusan gue selesai. Gue foto-foto dulu bentar, sekalian narsis. Hahaha.

Setelah beberapa menit, akhirnya gue dan temen sekelas masuk ke Museum BI. Wiih, di dalem dingin banget! Setelah briefing bentar, akhirnya gue dan temen sekelas masuk ke ruang teater. Di ruang teater, gue nonton film tentang sejarah singkat BI. (Sejarah BI di posting lain)

Habis itu, gue dan temen-temen gue masuk ke ruang (lupa namanya apa, huehehe) yang menceritakan sejarah BI lebih lanjut. Pas keluar dari ruang itu, gue sempet ke ruang koleksi museum. Di situ sih cuma ada perabotan-perabotan atau alat-alat yang dulu dipake de Javasche Bank (bank sebelum BI) sama BI.

Terus, gue sama temen-temen masuk ke ruang numismatik. Di situ banyak banget uang-uang dari zaman kerajaan Hindu-Buddha sampe zaman sekarang. Eits, tapi di situ gak boleh ngambil gambar pake blitz. Alasannya sih biar uang gak rusak. Selesai nyatet beberapa info, akhirnya gue keluar dari ruang itu dan keluar dari museum. Nah, karena udah masuk waktu Dzuhur, akhirnya gue sholat di masjid deket museum. Habis sholat, gue makan di bis deh.

Sekitar jam 1, bis berangkat lagi. Sesuai yang gue prediksi. Jalanan deket stasiun Kota macet. Wah, bakalan sampe sore nih. Bener aja, sampe di Museum Nasional jam setengah 3 sore. Di sana, gue sama temen-temen cuma liat beberapa koleksi aja. Akhirnya, gue sama temen-temen langsung capcus ke Museum Lubang Buaya.

Sampe di Museum Lubang Buaya atau Museum Pancasila Sakti sekitar jam setengah 5. Waduh, mana belum sholat Ashar lagi. Awalnya sih mau cari musholla dulu, taunya gak ketemu. Yaudah deh, terpaksa masuk museum dulu. Di sana gue dan temen-temen nonton film tentang G30S PKI atau Gestapu atau apalah. Menurut gue sendiri, filmnya lumayan seru. Tapi gue beranggapan film itu dibuat untuk menghilangkan pengaruh Soekarno atau Desoekarnoisasi pas rezim Soeharto berkuasa (tapi, gue gak pro Bung Karno atau Pak Harto).  Akhirnya, setelah film beres, gue dan temen-temen diarak ke lokasi sumur maut. Hmmm... Namanya serem amat. Emang di situ tempat penyiksaan dan pembunuhan para jenderal AD.

Abis foto-foto, akhirnya gue dan temen-temen sholat di salah satu pendopo deket museum. Alhamdulillah, kewajiban sudah dilunasi. Nah, akhirnya bis berangkat lagi ke Bogor sekitar jam setengah 6. Di bis, gue ngerasa capek banget. Tapi gue gak bisa tidur, gara-gara temen-temen sekelas pada berisik semua. Alhamdulillah, gue sampe di SMANSA jam setengah 8.

Sabtu, 08 Februari 2014

Fenomena Pengemis Kaya

By Unknown   Posted at  17.51   Islam No comments
Mungkin sahabat sering banget denger hadits yang isinya kayak gini:
Tangan yg di atas lebih baik daripada tangan yang dibawah. Tangan di atas adalah tangan pemberi sementara tangan yg di bawah adalah tangan peminta-minta. (HR Muslim)
Nah, hadits di atas mengajak kita untuk berusaha tidak meminta-minta rezeki dari orang lain. Namun, zaman sekarang mengemis menjadi "salah satu pekerjaan alternatif" bagi orang-orang yang tidak mempunyai kemamuan untuk bekerja. Bahkan, mereka yang saat ini menjadi pengemis betah dengan melakukan pekerjaan tersebut sampai-sampai tidak mau mencari pekerjaan lain yang lebih terhormat.

Beberapa waktu silam, warga Jabodetabek dikejutkan dengan seorang pengemis dengan gerobak yang berisi uang Rp 25 juta. Wow! Pengemis itu bernama Walang bin Kilon. Ia ditangkap oleh Dinas Sosial Jakarta Selatan di bawah tugu Pancoran. Walang mengaku bahwa uang tersebut digunakannya untuk naik haji. Hmmm... Niatnya bagus sih, tapi caranya salah. Jauh-jauh sebelum kejadian tersebut, MUI sudah mengimbau umat muslim untuk tidak memberikan sedekah kepada pengemis jalanan.

Wah, gimana perasaan sahabat ketika membaca paragraf di atas? Apakah jadi jengkel dengan pengemis? Atau kapok ngasih duit ke pengemis? Apapun perasaan sahabat, minumnya teh botol *sensor* (lah kok promosi?). Pokoknya jangan khawatir! Sebelum saya akan menjelaskan hukum meminta-minta dan tips yang boleh sahabat lakukan ketika bertemu pengemis, saya akan berbagi pengalaman pada saat bertemu pengemis.

Waktu pulang dari sekolah, seperti biasa saya melewati trotoar Jalan Kapten Muslihat untuk menuju Stasiun Bogor. Namun, pada saat saya berjalan di depan Budi Mulia, tiba-tiba ada bapak-bapak yang memakai kopiah dengan kemeja yang lusuh dan kusam menghampiri saya. Dia meminta sejumlah uang karena katanya anaknya tidak bisa pulang di Jakarta, dan dia tidak punya cukup uang untuk pergi ke Jakarta. Namun, dengan mentah saya menolak permintaan bapak itu.

Nah, sekitar dua bulan kemudian saya bertemu bapak itu lagi di tempat yang tidak jauh dari tempat saya bertemu dengan dia sebelumnya. Dia meminta uang lagi dengan alasan yang sama. "Dik, tolongin saya dik. Anak saya gak bisa pulang, sekarang dia lagi di Jakarta. Bapak gak punya ongkos ke Jakarta." rayu bapak itu. Kali ini saya turuti permintaan bapak itu, karena saya ingin tahu reaksi si bapak itu jika bertemu untuk ketiga kalinya. "Bapak butuh berapa?" tanya saya. "20 ribu, dik." kata bapak itu. 20 ribu mana cukup buat ongkos pulang pergi? Akhirnya saya hanya memberi bapak itu 10 ribu. "Terimakasih, dik. Semoga Allah membalas rezeki yang adik berikan." katanya. Dalam hati saya berkata "Semoga Allah membalas perbuatan bapak saat ini.". Hahaha.

Tepat seminggu kemudian, saya melihat dia menghampiri teman saya yang sedang berjalan di depan saya. Nampaknya usaha bapak itu gagal. Lalu, ketika dia melihat saya, dia terlihat kaget bukan kepalang. Namun, karena dia terlihat panik seperti itu, akhirnya saya meninggalkannya.

Hukum Meminta-minta

Meminta-minta bukanlah sesuatu yang disyariatkan dalam Islam. Bahkan meminta-minta degan cara menipu kepada orang atau lembaga tertentu, maka jelas-jelas merupakan perbuatan dosa. Hal ini berdasarkan hadits berikut ini:

Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma, ia berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Seseorang senantiasa meminta-minta kepada orang lain sehingga ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan tidak ada sepotong daging pun di wajahnya.”
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhuma, ia berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa meminta-minta kepada manusia harta mereka untuk memperbanyak hartanya, maka sesungguhnya dia hanyalah sedang meminta bara api. Maka hendaknya dia mempersedikit ataukah memperbanyak.”
Wah, kayaknya besar sekali dosa meminta-minta. Nah, pasti sahabat bertanya, kapankah kita boleh meminta-minta? Nah, ini nih kondisi di mana seseorang diperbolehkan meminta-minta dari seseorang.

  • Seseorang menanggung beban berupa denda atau pelunasan hutang dari orang lain, maka ia diperbolehkan meminta uang dari orang lain hingga ia mampu melunasinya.
  • Seseorang yang tertimpa bencana dan kehilangan seluruh hartanya, maka boleh baginya meminta-minta hingga ia mampu menghidupi dirinya sendiri.
  • Seseorang yang tertimpa kefakiran dan disaksikan oleh 3 orang berakal dari kaumnya, maka diperbolehkan baginya meminta-minta hingga ia mendapatkan penegak bagi kehidupannya.
Terus, kalo masjid meminta sumbangan dari jamaah gimana? Itu diperbolehkan selama bertujuan untuk kepentingan umat Islam dan yang terpenting panitia yang mengelolanya jujur.

Sikap Kepada Pengemis

Setelah mengetahui banyak sekali orang yang betah mengemis karena penghasilan yang cukup besar, sebaiknya kita tidak memberi sedekah kepada pengemis yang ada di jalan. Terus, kemana kita bersedekah? Nah, jika masih ada keluarga dekat kita yang masih belum mampu memenuhi kebutuhan hidup, sebaiknya kita bersedekah kepada keluarga kita. Jika tidak ada, lihatlah tetangga kita apakah masih ada tetangga yang belum mampu memenuhi kehidupannya? Jika ada, maka berikanlah ia sedekah. Jika tidak ada maka berikanlah sedekah kepada orang yang benar-benar fakir dan kita tahu bahwa dia belum mampu memenuhi kebutuhannya. Atau, bisa juga kita sedekahkan kepada masjid-masjid atau lembaga-lembaga lain yang bertujuan untuk memakmurkan umat Islam.

Sekian artikel dari saya. Semoga bermanfaat!

Minggu, 26 Januari 2014

Keliling-Keliling Kota Tua Jakarta

By Unknown   Posted at  09.51   Wisata No comments
Buat sahabat yang tinggal di daerah Jabodetabek, mungkin sudah gak asing lagi sama yang namanya Kota Tua. Kota Tua merupakan daerah bersejarah di Jakarta. Dari namanya saja sudah terlihat jelas bahwa daerah ini menyimpan banyak catatan sejarah. Gedung-gedung di daerah ini juga sudah dibangun sejak zaman penjajahan, sehingga arsitektur Eropa sangat kental pada gedung-gedung tersebut. Sebelum saya sebutkan tempat-tempat wisata yang menarik di kawasan Kota Tua, yuk kita simak sejarah singkat Kota Tua!

Sejarah Singkat
Pada tahun 1526, Fatahillah dikirim oleh Kesultanan Demak untuk menyerang pelabuhan Sunda Kelapa di Kerajaan Pajajaran. Setelah Demak berhasil menaklukan Sunda Kelapa, maka pelabuhan ini menjadi bagian dari wilayah Kesultanan Demak. Lalu, daerah ini dinamakan Jayakarta.

Namun, pada tahun 1619, VOC berhasil menghancurkan kekuasaan Kerajaan Demak di Jayakarta. Penyerangan ini dipimpin oleh Jan Piterzoon Coen. Pada tahun berikutnya, VOC mengubah nama Jayakarta menjadi Batavia untuk menghormati para leluhurnya, Batavieren. VOC juga membangun kota dengan pusatnya di sebelah timur Ciliwung, tepatnya di sekitar Lapangan Fatahillah.

Pada tahun 1635, Batavia meluas hingga tepi barat Ciliwung. Kota ini dirancang dengan gaya Eropa lengkap dengan benteng, dinding kota, dan kanal. Pada tahun 1650, Batavia selesai dibangun. Kemudian, Batavia dijadikan kantor pusat untuk kongsi dagang VOC. Pada tahun 1870-an, Batavia dijadikan ibukota administratif Hindia-Belanda.

Transportasi
Sahabat bisa naik KRL Jabodetabek dan turun di Stasiun Jakarta Kota. Jika ingin naik bus Transjakarta, sahabat bisa naik Transjakarta koridor 1 (Blok M - Kota) dan turun di Kota. Jika sahabat berasal dari Ciputat dan sekitarnya, sahabat bisa naik APTB Ciputat - Kota dan turun di Kota. Sahabat juga bisa naik Taksi, tapi biasanya jalan di sekitar Stasiun Jakarta Kota menjadi padat pada hari kerja. Sahabat juga bisa menggunakan transportasi lain seperti:
  • Mikrolet M08 ke Tanah Abang
  • Mikrolet M12 ke Senen
  • Mikrolet M15 ke Tanjung Priok
  • Mikrolet M15A ke Tanjung Priok
  • Mikrolet M25 ke Grogol
  • Mikrolet M39 ke Pademangan
  • Mikrolet M41 ke Grogol
  • Mikrolet M43 ke Grogol
  • Mikrolet M53 ke Pulo Gadung
  • KWK B02 ke Warung Gantung
  • KWK B06 ke Kamal
  • KWK U10 Pademangan-Muara Angke
  • Kopami P02 Senen-Muara Karang
  • Kopaja B86 ke Lebak Bulus
  • Metromini B84 ke Kalideres
  • Metromini B29 ke Sunter
  • Metromini B30 ke Muara Angke
  • PPD P02 patas ke Cililitan (via Harmoni - Ps. Baru - Senen - Kramat - Salemba - Matraman - Kp. Melayu - UKI)
  • Mayasari Bakti AC27 patas ke Bekasi (via Mangga Dua - Kemayoran - Cempaka Putih - Tol Jatibening - Tol Barat)
  • Mayasari Bakti AC27 patas ke Bekasi (via Mangga Dua - Kemayoran - Cempaka Putih - Tol Jatibening - Tol Timur)
  • Mayasari Bakti AC33 patas ke Poris Plawad (via Roxy - Grogol - Tol Kb. Jeruk - Tol Karawaci - Cikokol)
(Sumber Wikipedia)

Tempat Menarik Untuk Dikunjungi
Kawasan Kota Tua mempunyai banyak tempat menarik yang bisa dikunjungi. Bangunan-bangunan tua yang berarsitektur Eropa mendominasi kawasan bersejarah ini. Sahabat bisa berkeliling-keliling Kota Tua dengan berjalan kaki atau juga bisa naik ojeg sepeda onthel. Nah, berikut ini merupakan tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi di kawasan Kota Tua.

Museum Fatahillah
Museum ini terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 2. Sebelum menjadi museum, gedung ini merupakan Balai Kota yang terdiri dari dua bangunan utama dengan dua buah sayap di bagian timur dan barat, serta bangunan sanding yang dijadikan kantor, ruang pengadilan, dan ruang bawah tanah sebagai penjara. Koleksi yang dipajang di museum ini adalah Meriam si Jagur, sketsel, patung Hermes, pedang eksekusi, lemari arsip, lukisan Gubernur Jendral VOC Hindia Belanda tahun 1602-1942, meja bulat berdiameter 2,25 meter tanpa sambungan, peralatan masyarakat prasejarah, prasasti, dan senjata.

Museum Bank Indonesia
Terletak di Jalan Pintu Besar Utara No. 3 di depan Stasiun Jakarta Kota. Museum ini menyajikan informasi peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa yang dimulai sejak sebelum kedatangan bangsa barat di Nusantara hingga terbentuknya Bank Indonesia pada tahun 1953 dan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia, meliputi pula latar belakang dan dampak kebijakan Bank Indonesia bagi masyarakat sampai dengan tahun 2005. Penyajiannya dikemas sedemikian rupa dengan memanfaatkan teknologi modern dan multi media, seperti display elektronik, panel statik, televisi plasma, dan diorama sehingga menciptakan kenyamanan pengunjung dalam menikmati Museum Bank Indonesia. Selain itu terdapat pula fakta dan koleksi benda bersejarah pada masa sebelum terbentuknya Bank Indonesia, seperti pada masa kerajaan-kerajaan Nusantara, antara lain berupa koleksi uang numismatik yang ditampilkan juga secara menarik.

Pelabuhan Sunda Kelapa
Pelabuhan Sunda Kelapa terletak di Penjaringan. Meskipun sekarang Sunda Kelapa hanyalah nama salah satu pelabuhan di Jakarta, daerah ini sangat penting karena desa di sekitar pelabuhan Sunda Kelapa adalah cikal-bakal kota Jakarta yang hari jadinya ditetapkan pada tanggal 22 Juni 1527. Kala itu Kalapa, nama aslinya, merupakan pelabuhan kerajaan Pajajaran yang beribukota di Pakuan (sekarang kota Bogor) yang direbut oleh pasukan Demak dan Cirebon. Walaupun hari jadi kota Jakarta baru ditetapkan pada abad ke-16, sejarah Sunda Kelapa sudah dimulai jauh lebih awal, yaitu pada zaman pendahulu Pajajaran, yaitu kerajaan Tarumanagara. Kerajaan Tarumanagara pernah diserang dan ditaklukkan oleh kerajaan Sriwijaya dari Sumatera.

Minggu, 29 Desember 2013

Cappuccino Berasal dari Turki?

By Unknown   Posted at  13.33   Kuliner No comments

Kali ini saya akan membahas tentang kopi lagi. Nah, kali ini saya akan membahas kopi yang sangat identik dengan Italia, yaitu Cappuccino. Kenapa sih kopi ini sangat terkenal dan identik dengan negeri spaghetti itu? Kopi ini memang menjadi kopi yang umum disajikan di kafe-kafe Italia. Kopi ini warnanya cokelat yang di atasnya terdapat busa susu. Cappuccino disajikan dari sepertiga espresso, sepertiga susu yang dikukus, dan sepertiga busa susu dan biasanya diminum pada saat pagi hari.

Perkembangan Awal Cappuccino
Awalnya, orang-orang Nasrani menganggap bahwa kopi sebagai minuman setan. Karena minuman ini merupakan minuman yang sering diminum oleh musuh-musuh mereka pada Perang Salib. Paus pada saat itu, Vincent III, penasaran dengan kopi. Akhirnya, ia memutuskan mencari kopi. Setelah ia mencicipi kopi, ia sangat menikmati rasa dari kopi itu, lalu keputusan 'haram' tidak jadi dikeluarkan.

Suatu ketika pasukan Nasrani menemukan berkarung-karung kopi yang ditinggalkan pasukan Ottoman. Perkembangan kopi di Wina, Austria berubah. Untuk menghilangkan rasa pahit, pasukan bawahan Marco D'Aviano mencampurkan krim dan madu. Kemudian, warna kopi tersebut berubah menjadi cokelat mirip Cappucchin (topi) D' Aviano.

Terkenal di Italia
Di Negara Italia, tempat asal D' Aviano, cappuccino ini telah berkembang dengan berbagai variasi. Sejak ditemukan pada 1901, minuman cappuccino mulai populer dengan semakin banyaknya mesin espresso di kedai kopi maupun restoran. Sajian cappuccino dalam bentuknya yang dikenal seperti sekarang ini sudah berkembang mulai tahun 1950-an.

Hingga tahun 1990, cappuccino hanya diminum oleh masyarakat Eropa dan beberapa kota besar di Amerika Utara. Namun pada saat ini, cappuccino dapat ditemukan di kafe-kafe dengan mudah. Variasi cappuccino pun mulai berkembang. Cappuccino kini bisa disajikan panas ataupun dingin. Ada juga yang menambahkan topping cokelat atau es krim. Namun bagaimanapun juga, cappuccino merupakan minuman yang paling sulit dihidangkan.

Rabu, 25 Desember 2013

Sikap Muslim Terhadap Hari Raya Orang Kafir

By Unknown   Posted at  13.23   Islam 2 comments

Indonesia merupakan negara yang beragam penduduknya. Mulai dari suku bangsa hingga agama. Islam merupakan agama yang ayoritas dianut oleh penduduk Indonesia. Mungkin banyak sekali budaya di Indonesia yang terpengaruh oleh budaya Islam. Namun, akhir-akhir ini banyak sekali saudara Muslim yang 'membeo' dengan budaya orang kafir. Seringkali kita melihat saudara Muslim yang mengucapkan selamat untuk hari raya orang kafir. Dalam artikel ini, saya akan mengupas bagaimana seorang Muslim harus bersikap terhadap hari raya orang kafir.

Tidak menghadiri hari raya orang kafir
Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Ibnu Utsaimin rahimahullah, beliau berpendapat bahwa berbaurnya seorang Muslim dengan orang-orang kafir dalam perayaan hari raya orang kafir hukumnya haram. Allah SWT berfirman:
“Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketaqwaan dan janganlah kalian tolong menolong didalam dosa dan pelanggaran.” (QS Al-Maidah: 2)
Para ulama sepakat bahwa menghadiri perayaan hari raya orang kafir hukumnya haram. Karena menghadiri hari raya mereka terdapat unsur keridhaan atas kebathilan yang mereka kerjakan. Rasulullah SAW bersabda:
“Dan janganlah kalian menemui orang-orang musyrikin di gereja-gereja atau tempat-tempat ibadah mereka, karena kemurkaan Allah akan menimpa mereka.” (HR Al Baihaqi sanadnya shahih)
Tidak mengucapkan ucapan selamat hari raya
Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan bahwa mengucapkan selamat hari raya Natal kepada kaum Nasrani atau hari raya selain hari raya umat Islam kepada orang kafir, maka hukumnya haram. Karena dengan mengucapkan selamat hari raya orang kafir mengandung unsur keridhaan dan persetujuan atas kekufuran mereka, walaupun kita tidak meridhai hari raya mereka. Jika mereka mengucapkan selamat hari raya mereka kepada kita, maka kita tidak boleh membalasnya.

Tidak tukar-menukar hadiah pada hari raya mereka
Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan bahwa haram hukumnya jika tukar-menukar hadiah pada hari Natal. Hal ini diharamkan karena mengandung unsur persetujuan atas kekufuran yang mereka lakukan.

Tidak menjual keperluan hari raya orang kafir
Syaikh Ibnu Taimiyah rahimahullah berpendapat bahwa menjual barang-barang seperti pakaian, makanan, minuman, atau yang lainnya untuk keperluan hari raya orang kafir hukumnya haram. Hal ini didasari atas kaidah yang sudah ditentukan sebelumnya, seperti menjual senjata untuk memerangi kaum Muslimin.

Tidak melakukan aktivitas yang menyerupai orang kafir pada hari raya mereka
Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan bahwa melakukan aktivivtas yang menyerupai orang kafir pada hari raya mereka adalah haram. Makan malam untuk menunggu pergantian tahun, membagikan permen pada saat Halloween, atau aktivitas lain yang menyerupai orang kafir merupakan tindakan yang meniru-niru orang kafir. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut.” (HR Abu Daud sanadnya hasan)
Demikian artikel yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat diambil hikmahnya. Wallahu A'lam.

Selasa, 24 Desember 2013

Sejarah Cabai

By Unknown   Posted at  20.34   Kuliner No comments

Semua orang di dunia sudah kenal cabai. Cabai merupakan salah satu bumbu makanan yang paling populer. Mungkin bagi sebagian sahabat pembaca sering memakai sambal cabai sebagai bumbu pelengkap pada makanan.

Tahukah sahabat, bahwa sebenarnya cabai bukanlah tanaman asli dari Indonesia. Tanaman cabai awalnya berasal dari benua Amerika, tepatnya di bagian tengah dan selatan. Kira-kira, penggunaan cabai digunakan pada tahun 7000 SM oleh suku Indian. Sekitar tahun 5200 - 3400 SM, cabai mulai dipergunakan secara luas oleh semua penduduk asli di benua Amerika. Pada saat itu pula, suku Indian mulai membudidayakan cabai dengan cara mencangkok atau menyetek.

Dipopulerkan Colombus
Pada saat penjelajahan samudera pada abad XV, Colombus menemukan benua Amerika. Dia heran ketika melihat para penduduk asli Amerika sudah membudayakan tanaman cabai. Cabai temuan Colombus ini berasal dari Amerika Selatan yang diduga disebarkan oleh suku Indian.

Pada tahun 1502, Colombus memperkenalkan hasil temuannya di benua Amerika kepada masyarakat di Eropa. Spanyol merupakan negara pertama yang menggunakan cabai sebagai bumbu masak. Penyebarannya sangat cepat, sehingga hampir seluruh negara di benua Eropa mengenal cabai sebagai rempah-rempah. Kemudian, Spanyol dan Portugis menyebarluaskan cabai di Asia, tentunya Indonesia. 

Cabai di Indonesia
Sebenarnya, tidak ada bukti sejarah tentang penyebaran cabai di Indonesia. Namun dapat diperkikan cabai masuk ke Indonesia sekitar abad XV hingga XVI, di mana Portugis menguasai perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Pada tahun 1512 dan 1521, Portugis melakukan perundingan dengan penguasa kerajaan Sunda. Lalu, Portugis dan kerajaan Sunda menandatangani perjanjian dagang, dan pemberian hak kepada Portugis untuk membangun benteng di Sunda Kelapa. Pada tahun berikutnya, Portugis mengirimkan kapal yang berisi barang-barang berharga untuk dipersembahkan kepada Raja. Kemungkinan, salah satu dari barang tersebut adalah bibit cabai.

Pada tahun 1527, Portugis diusir oleh kerajaan Demak. Kemudian, Portugis melangkahkan kakinya di Indonesia bagian timur, yaitu Maluku. Kemungkinan besar, perkembangan cabai di daerah Maluku berasal dari pendudukan Portugis di Maluku sendiri.

Setelah VOC dibubarkan, maka diterapkan sistem tanam paksa. Semua tanaman rempah-rempah yang dianggap menguntungkan wajib ditanam di lahan milik warga. Kemungkinan, beberapa wilayah di Nusantara diwajibkan menanam cabai, karena cabai merupakan salah satu hasil perkebunan yang digemari oleh masyarakat di Eropa. Sebagai bukti, pada tahun 1918 terdapat ribuan kilogram cabai yang dikirim dari pelabuhan di Jakarta, Cirebon, Semarang, dan Surabaya menuju Sumatera dan Kalimantan.

Perlu diketahui bahwa sekitar abad XIX dan XX, masyarakat Jawa sudah terbiasa mengolah cabai sebagai bumbu masakan dan juga obat. Dari penamaan daun cabai sendiri, masyarakat Jawa menyebutnya godong sabrang atau daun seberang. Sangat jelas bahwa cabai sendiri bukan berasal dari tanah Jawa.

Sekian info unik dan menarik dari saya. Semoga bermanfaat.

Senin, 23 Desember 2013

Kumpul Fraksi DKM Ar-Rahmah 2013

By Unknown   Posted at  11.30   Jurnalku No comments
Kamis, 19 Desember 2013

Hari ini gue antusias banget, karena bakal ada Kumpul Fraksi atau kumfrak. Kumfrak ini acaranya adalah kumpul bareng semua anggota DKM. Jadi, pasti rame banget acara ini. Tapi, pada pagi ini, gue sebel karena bokap gue suruh berangkat bareng sama bokap. Jadi, gue berangkat dari rumah telat, sekitar jam 06:05. Untungnya, pas gue udah di stasiun Bojonggede ternyata kereta ke Bogor udah berangkat Citayam, jadi gak usah nunggu lama deh.

Pas sampe di stasiun Bogor, ternyata baru jam 06:45, dan disuruh kumpul sama panitia sekitar jam 07:00. So, gue jalan ke sekolah sedikit santai. Eh, pas sampe SMANSA, ternyata masih sepi. Yaah, mana nih panitia? Katanya jam 07:00 kumpul di SMANSA. Ya udah deh, gue terpaksa masuk daripada keluyuran di luar kayak orang kurang kerjaan. Pas gue naik tangga, ternyata sedikit banget anak SMANSA yang masuk. Ini kedua kalinya gue masuk ke SMANSA dalam keadaan sepi setelah mabit DKM beberapa bulan yang lalu. Oke, pas gue udah di lantai 3, gue liat temen sekelas gue, Alvin, lagi ngobrol sama temennya. Tapi, gue gak liat anak kelas X anggota DKM di lantai 3. Yaudah deh, gue duduk di pojok lantai 3 deket kelas X MIPA 8. Terus, gue ambil HP gue dan ngecek Line. Ternyata, temen gue Hamas udah sampe Leeds, tempat anak DKM main futsal nanti. Wah, rajin banget nih anak. Pas gue keluar, ternyata udah ada Alif sama Refo yang udah dateng di SMANSA. Tapi, gue gak liat A' Dea dan A' Godam yang nyuruh gua ngumpul di SMANSA.

Singkat cerita, A' Godam dan A' Dea udah sampe di SMANSA. Jadinya, kami langsung capcus deh ke Leeds. Pas sampe Leeds, ternyata udah banyak anak DKM yang udah sampe di Leeds. Ya udah deh, gue langsung ganti baju. Pas gue ganti celana, gue ngeliat celana abu-abu gue kotor. Aduh, gimana nih? Mana nanti pas acara inti harus pake baju batik sama celana abu-abu lagi. Huuft.

Abis ganti baju, gue langsung pemanasan. Dan, langsung dibagi timnya. Pas pertandingan baru mulai, tim gue langsung nyetak gol. Wiih, bangga banget gue, padahal bukan gue yang ngegolin. Hahaha. Pas baru 15 menit main, akhirnya gue istirahat. Pas udah 15 menit istirahat, akhirnya pertandingan "asal" jadi pertandingan antar angkatan. So, pertandingan antara Jangkar Bahtera (angkatan atas gue) lawan Pedang Platinum (angkatan gue) dimulai. Awal pertandingan, PP (Pedang Platinum) udah kebobolan. Singkat cerita, PP tetep aja kalah, walaupun cuma selisih 2 gol.

Nah, setelah jam 10, futsalnya udah selesai. Jadinya, langsung deh ke rumah Teh Sofi untuk acara inti. Pembukaan baru dimulai pas jam setengah 12, dan gue kelaperan. Hahaha. Tapi, para akhwatnya udah nyiapin makanan buat acaranya, jadinya gue bisa ngeganjel perut gue yang udah kelaperan. Pas adzan Dzuhur, acara dihentikan sementara untuk ishoma. Pas gue jalan ke Masjid, rasanya gue lemes banget. Maklum, efek main futsal dan kelaperan. Walaupun gue jalan dengan nafas yang tersengal-sengal, tapi gue masih kuat ngejalanin kehidupan ini (apasih). Abis sholat Dzuhur, akhirnya kami balik lagi ke rumah Teh Sofi. Sekarang adalah acara yang paling ditunggu-tunggu. MAAKAAAN!!! Menunya juga spesial, yaitu McD. Walaupun paket standar, tapi cukup bikin gue kenyang.

Setelah makan, udah deh lanjut lagi ke acara selanjutnya, yaitu game antar departemen. Jadi, setiap departemen disuruh kumpul. Terus, tiap anggota departemen disuruh ngambil foto anggota-anggota departemen yang sama, terus fotonya dinamain. Simpel kan game-nya? Saking simpelnya, semua departemen gak ada yang salah.

Terus, acara selanjutnya adalah sharing antar departemen. Jadi, tiap anggota departemen dikasih selembar kertas, terus kertas itu ditulis kendala selama jadi anggota departemen, solusi dari kendala, harapan masa depan departemen, dan juga unek-unek yang mau disampaikan. Terus, kertas itu nantinya dikumpulin ke ketua departemen.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan curhat umum. Lah kok curhat umum? Ya soalnya curhatnya didegerin oleh semua anggota DKM. Karena sifatnya hanya untuk anggota DKM aja, jadinya gue gak akan ngasih tau curhatnya ngomongin apa. Hehe. Abis curhat umum, udah deh acara selesai dan diadakan foto bareng angkatan

Back to top ↑
Connect with Us


© 2013 Jurnal Hanif. WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.