Minggu, 20 September 2015

Kehidupan di DKM Ar-Rahmah - Part 3: Jalan Panjang Menuju Demisioner

By Unknown   Posted at  13.25   Jurnalku 1 comment


Gak kerasa ternyata udah hampir satu tahun gua menyandang jabatan sebagai Kepala Departemen Informasi dan Komunikasi. Syuro terakhir INKASI sudah dilaksanakan, dan artinya gua bakal melepas jabatan gua. Jujur aja, sangat berat buat ninggalin INKASI. Tak masalah walaupun gua dipaksa berhenti jadi kepala departemen. Tetapi di INKASI lah gua dididik oleh kepala departemen gua dulu, Taufiqulhakim Ramadhan yang sekarang sudah menikmati kehidupan barunya di Kampus Ganesha. Selama di INKASI, gua belajar bagaimana berkomunikasi, bagaimana berdakwah, bagaimana mengatur waktu, dan tentunya bagaimana membangun kekeluargaan di departemen sendiri. Gua merasa kekeluargaan yang udah gua bangun di INKASI sudah cukup erat walaupun anggota-anggota yang gua pimpin bisa hadir di setiap syuro. Yang gua rasakan selama ini adalah tidak ada jurang pemisah baik antara gua dengan anggota INKASI maupun antara kelas XI (angkatan Pedang Platinum) dengan kelas X (angkatan Kompas Maritim). Walaupun banyak anggota yang berhalangan hadir ketika syuro, mereka selalu meminta maaf dan selalu meminta gua agar dia selalu berkontribusi di INKASI meskipun kecil. Di situlah gua merasa dihormati dan gua berusaha selalu mengapresiasi apa yang telah mereka kerjakan.

Sebelum syuro terakhir INKASI, sebenernya BPH DKM PP sudah membuat staffing untuk acara-acara insidentil DKM yang belum terlaksana termasuk Pelatihan Orientasi Dakwah Sekolah (PODS) 2015. Tujuan dari PODS adalah membina pengurus DKM kelas XI dan kelas X agar siap untuk berdakwah baik secara ilmu ataupun secara mental sebelum pengurus DKM kelas XII meninggalkan posisinya. PODS ini merupakan salah satu rangkaian acara dari regenerasi (disingkat regen) kepengurusan organisasi dan ekstrakurikuler di SMANSA. Walaupun tujuan PODS ini sama seperti regen yang lain. Tetapi DKM berusaha untuk tidak menggunakan cara-cara kekerasan seperti senioritas agar tujuan dari regen tercapai. Kami berusaha semaksimal mungkin membuat calon-calon pengurus DKM baru merasa nyaman mengikuti PODS dan mengurangi ketegangan antara senior dengan junior, walaupun pada akhirnya kami terpaksa bersikap keras karena banyak peserta yang mulai meremehkan PODS ketika sudah dimulai. FORKOM (Forum Komunikasi Alumni) juga sudah berpesan agar selama PODS ini, senior tidak menggurui juniornya, tetapi senior mengajak juniornya agar berpikir tentang masa depan DKM dan juga kekurangan-kekurangan mereka selama PODS.

Jujur aja ketika BPH melakukan syuro untuk menyusun struktur kepanitiaan, gua ditawarkan temen-temen gua menjadi wakil ketua PODS karena gua dinilai bisa bersikap tegas (sebenernya sih nggak, cuma bisa sok galak aja wkwkwkwk) pada saat forum evaluasi antara panitia (senior) dengan peserta (junior). Tetapi gua berpikiran bahwa tugas wakil ketua gak terlalu sibuk dan gua juga gak pengen membuat jarak antara senior dengan junior karena gak tega ketika harus membuat junior gua tertekan karena sikap gua, akhirnya gua lebih memilih menjadi koordinator seksi materi yang fungsinya membuat teknis pelaksanaan acara seperti tugas yang harus dikerjakan peserta, mengonsep rangkaian acara yang mendukung tujuan PODS, dan masih banyak lagi (yang ujung-ujungnya membuat gua stres).

PODS Dimulai
Akhirnya setelah jungkir balik selama liburan buat menyusun teknis acara yang udah dikonsep oleh seksi acara, tanggal 13 Agustus 2015 panitia mengumpulkan calon pengurus DKM (CAPENDEKAR) KM untuk diberikan tugas yang tujuannya membuat mereka siap menerima calon pengurus DKM kelas X (angkatan Pilar Bentala). Selain yang dateng cuma 34 orang, panitia juga belum siap untuk memimpin forum tersebut terutama saat menjelang penutupan forum. Gua anggap forum pertama ini gagal banget dan CAPENDEKAR KM juga tahu kekurangan panitia. Besoknya, tanggal 14 Agustus 2015, panitia ingin menyatukan antara CAPENDEKAR KM dengan CAPENDEKAR PB dalam forum. Walaupun panitia udah membuat rencana dan skenario (buat KM yang baca ini, jujur aja panitia udah mengkondisikan kalian di posisi yang selalu salah, hahahaha, tapi jangan ulangin lagi hal ini, di forum-forum selanjutnya panitia juga gak bikin skenario lagi) ada salah satu kendala yang cukup serius yaitu aula tidak boleh dipinjam selama hari itu. Parahnya lagi, gua dapet laporan bahwa CAPENDEKAR PB jumlahnya 80-an orang. Akhirnya panitia bener-bener terpaksa memakai ruangan kelas yang kapasitasnya cuma 40 orang (segitu udah sumpek) untuk mengumpulkan peserta yang jumlahnya diperkirakan 100 orang. Sesuai perkiraan gua, setelah CAPENDEKAR KM dan PB dikumpulkan, sekejap ruangan serasa sauna. Gua juga menganggap forum ini "cukup" gagal karena ruangan yang terlalu sesak.

Setelah berbagai penyempurnaan oleh panitia, akhirnya tanggal 24 Agustus 2015 PODS resmi dibuka walaupun tidak ada sambutan dari pihak sekolah (bisa dibilang "agak" ilegal wkwkwk). Lagi-lagi pada hari itu aula tidak boleh dipakai dan akhirnya panitia terpaksa memakai ruang kesenian. Emang sih ruangannya cukup besar, tapi AC di ruangan tersebut belum bisa dinyalakan. Selama forum tersebut, ada insiden yang mengejutkan, yaitu salah satu peserta pingsan (gua sengaja tidak menyebutkan nama). Memang kondisi di ruangan tersebut terbilang cukup ekstrem (agak lebay sih wkwkwk). Akhirnya panitia memutuskan untuk tidak terlalu berlama-lama di dalam ruangan tersebut (walaupun tetep aja ngaret). Walaupun awal dari PODS ini tidak begitu lancar, tetapi panitia selalu berbenah agar pelaksanaan PODS semakin baik, dan alhamdulillah tujuan kami terwujud. Selama pelaksanaan, tidak ada kendala yang berarti kecuali satu: kurangnya persentase kehadiran panitia dan peserta (masalah paling basi di DKM).

Masih Belum Plotting Juga?!
Salah satu tujuan PODS adalah menentukan penerus selanjutnya sebelum demisioner. Tentunya salah satu hal yang paling vital adalah membuat susunan Badan Pengurus Harian yang merupakan inti dari DKM itu sendiri. Sebelum PODS dimulai sebenernya FORKOM sudah meminta nama-nama calon BPH. Dan yang paling menjengkelkan adalah ketika bos gua, Azizan masih belum mau menentukan nama-nama tersebut. Hal ini berlangsung hingga pembekuan kegiatan regenerasi secara paksa oleh pihak sekolah termasuk PODS di pertengahan minggu pertama PODS. Gua khawatir jika orang-orang yang berpotensi dan kompeten di DKM malah diambil di organisasi atau ekskul lain. Ternyata alasan Azizan menunda penyusunan calon BPH adalah panitia masih buta dengan potensi peserta PODS.

Setelah kegiatan regenerasi dilanjutkan, barulah Azizan dan BPH PP lain serius membicarakan hal ini tepatnya setelah kumpul siang tanggal 4 September 2015. Walaupun udah muncul nama-nama yang akan diangkat menjadi CBPH, ternyata saat dibicarakan dengan ekskul-ekskul lain, hal ini membuat masalah baru yang udah gua perkirakan sebelumnya, yaitu rebutan nama. Ekskul lain juga semakin gencar menghubungi gua terutama dengan CAPENDEKAR KM yang sebelumnya merupakan anggota INKASI. Tapi secara semena-mena gua menolak mentah-mentah permintaan mereka (ya, terkadang gua bukan orang yang solutif wkwkwk). Setelah proses yang melelahkan (walaupun gua sebenernya santai-santai aja karena gua menganggap nama-nama yang gua usulkan aman), akhirnya CBPH diangkat tanggal 7 September 2015 dengan 12 nama berikut ini: Zufar Maulana (ketua fase), Bari Ahmad A, Hanan Talida, Faza M Allam, Dzaki Rizki D, Hana Roihana, Abiyu M Akmal, M Adhitya Dharmawan, Aafini Kamal, Hafizh Hizbillah, Abdillah Naf'an, dan Ahmad Yusuf A.

BPH PP sebenarnya sudah menentukan posisi mereka ketika akan menjabat nanti lengkap beserta alasannya. Cuma karena alasan privasi dan khawatir ada yang tersinggung atau kecewa, gua gak akan menuliskannya di sini atau memberitahu kepada siapapun kecuali dengan orang-orang yang udah gua percaya (agak semena-mena emang wkwkwk).

Diangkatnya CBPH juga menandakan telah dimulainya masa simulasi departemen di mana peserta bakal mengenal calon departemen yang akan dia tuju, dan CBPH akan dilatih kemampuan memimpin mereka di masa simdep ini. Sebenernya gua agak sedih pas masa ini dimulai, ketika jabatan dan tugas gua udah mulai diambil sebagian oleh calon penerus gua, yaitu Abiyu dan Adhit (sedih bukan berarti gak ikhlas juga wkwkwk).

Mabit yang Terakhir
Ya, mabit merupakan puncak dari rangkaian acara PODS sekaligus mengakhiri PODS. Mabit kali ini merupakan mabit gua yang terakhir, dimana gua masih bisa deket sama adik kelas T_T. Mabit kali ini juga bisa dibilang yang paling melelahkan, karena gua bukan sebagai peserta lagi melainkan jadi panitia. Ya, gua harus briefing sana-sini, mondar-mandir buat ngecek kesiapan sarana prasarana, dan segudang tugas lain. Walaupun capek, tapi ini demi adik-adik gua supaya mereka berkesan dan juga semakin mempererat hubungan antara PENDEKAR (Demisioner) PP, dengan (CA)PENDEKAR KM dan PB.

Sebelum pembukaan mabit, panitia sempet heboh gara-gara pembina DKM menghilang, ditambah gaada seksi humas saat itu. Akhirnya gua sama Harris inisiatif nyari guru-guru yang masih ada di sekolah dan alhamdulillah ada Pak Fathony sama Pak Setia yang bersedia mengisi sambutan. Setelah sambutan, akhirnya gua cabut les sebentar walaupun sebenernya gua masih bertanggungjawab buat ngawasin penyampaian materi pas mabit.

Setelah selesai les, gua langsung buru-buru ke SMANSA lagi karena udah Maghrib dan gua juga belum sholat. Sesampainya gua di SMANSA, ternyata A Ikbal juga belum sampai di SMANSA. Akhirnya gua putusin supaya materi A' Ikbal diisi dulu sama pengenalan FSRB. Singkat cerita setelah Isya', ternyata A' Ikbal belum juga datang. Beliau masih belum pulang dari kantornya. Gua sebagai koor seksi materi juga bingung terutama gimana cara briefing beliau di waktu yang mepet banget. Akhirnya, panitia memutuskan materi A' Ikbal diganti dengan sharing "mantan-mantan" ketua DKM. Sedihnya lagi, A' Ikbal baru dateng saat waktu materinya hampir selesai. Beliau juga buru-buru banget dateng ke SMANSA buat ngejar waktu. Karena peserta belum makan dan udah kemaleman, akhirnya A' Ikbal memutuskan untuk membatalkan penyampaian materi. Gua merasa bersalah banget mengundang pemateri yang ternyata masih sibuk dengan pekerjaannya dan masih nyempet-nyempetin dateng ke SMANSA demi kami dan peserta PODS. Walaupun gak sempet mengisi materi, tapi A' Ikbal juga ikut bergabung sama FORKOM buat ngomongin "kandang dakwah" CBPH dan game mabit.
Antusiasme peserta PODS mendengarkan materi (yakin dengerin? Wkwkwk)
Karena gak jadi briefing sama A' Ikbal, akhirnya gua ikut rapat bareng DP, FORKOM, sama BPH buat ngebahas CBPH. Ternyata masih ada masalah di sesi makan malam. Akhirnya gua berusaha bantu-bantu panitia supaya gak terlalu menghabiskan waktu saat makan malam. Intinya gua bener-bener bolak balik dari lantai 3 ke lantai 2 selama sesi makan malam, dan diperparah kondisi gua yang laper banget wkwkwk. Setelah sesi makan malam selesai, ternyata masih banyak makanan yang belum habis. Rencana awal, setelah rapat bersama DP-FORKOM, BPH harus menyusun hal-hal yang bakal dibahas buat evaluasi, cuma karena saking banyaknya makanan yang belum habis (selain masalah ini, panitia juga bingung kenapa gak ada jatah makanan panitia, padahal sisa uangnya udah dikit banget), akhirnya BPH inisiatif buat ngeberesin sisa-sisa makanan, salah satunya makan nasi bekas (gua gak termasuk yang makan nasi bekas karena gua udah enek ngeliatnya, cuma ngebantu ngumpulin lauk yang belum tersentuh sama sekali).

Setelah sisa makanan udah beres, akhirnya BPH berembuk buat ngebahas evaluasi akhir. Alhamdulillah, semua BPH saat itu udah ngerti dengan konsep evaluasi yang sebelumnya udah pernah dibahas. Jadi rembukannya gak terlalu memakan waktu yang lama. Walaupun ngaret setengah jam, akhirnya evaluasi akhir dimulai. Gua sebenernya udah mengantisipasi supaya tensi di evaluasi ini gak terlalu tinggi. Soalnya gua dapet pesen dari Satria, kalau tiba-tiba ada orangtua murid yang datang ke sekolah pas malem-malem, Pak Bas menginstruksikan buat membubarkan evaluasi. Akhirnya gua inisiatif untuk mengendalikan tensi saat evaluasi. Evaluasi terakhir ini bisa dibilang cukup tegang, tetapi gak terarah. Gua bukan merendahkan PENDEKAR (Demisioner) PP, tapi menurut gua mereka gak terlalu berpengalaman di regen-regen organisasi lain. Setiap PENDEKAR (Demisioner) PP udah kelewat batas, gua harus teriak "PANITIA CUKUP!" dan setiap teriakan gua gak selalu didenger mereka (bukan bermaksud merendahkan). Akhirnya setelah panjang lebar, Azizan dan Fiyandi akhirnya memberikan tantangan angkatan, yaitu membuat konfigurasi logo angkatan yang ditengahnya adalah CBPH yang memegang pesan tantangan yang berisi: JADILAH KOMPAS YANG MENGARAHKAN PILAR YANG KUAT (walaupun pesannya cukup esensial, tapi ujung-ujungnya dijadiin alas buat tidur wkwkwk). Evaluasi diakhiri dengan ucapan selamat datang untuk DKM TRANSFORMASI (nama angkatan mereka) dari (Calon Mantan) Ketua DKM, Azizan dan jargon khas DKM yang cukup membuat gua terharu. Walaupun sudah malam, tapi mereka masih semangat untuk menyampaikan jargon. Malam itu pula mereka resmi menjadi PENDEKAR, dan saat itulah gua percaya kepada mereka untuk menyerahkan tongkat perjuangan dakwah di SMANSA kepada mereka.

Suasana evaluasi akhir PODS. Tegang ya? Wkwkwk
Negosiasi untuk tantangan angkatan
Tantangan angkatan berhasil dipecahkan! Keren ya? :')

Evaluasi selesai, dan peserta dipersilakan kembali ke barak masing-masing untuk beristirahat. Tapi CBPH belum boleh istirahat karena harus dikurung bersama FORKOM hahaha. Jujur aja sih gua agak kasian sama mereka karena wajah mereka udah ngantuk parah. Selagi nunggu hasil simulasi bangku "kandang dakwah", gua sama seksi materi yang lain ngumpul bareng buat ngebahas muhasabah. Ternyata nunggu "kandang dakwah" selesai ngebosenin, jadi gua mainin laptop gua dengan cara yang gak lazim. Entah pada saat itu gua ngapain di laptop -_- . Di sela-sela ketidakjelasan apa yang gua kerjain, gua juga ngobrol di luar bareng PENDEKAR PP lain. Sekitar jam 12 malem, kami dihampiri Pak Heri buat nanyain peserta yang memarkir motornya di Selot. Karena peserta lagi pada tidur, akhirnya gua dan beberapa temen gua ke Selot buat ngangkat motor ke dalem SMANSA. Capek? Jawabannya iya. Cuma gua bisa mengambil pelajaran, yaitu cukup dengan membawa 4 orang rombongan, lu bisa nyolong motor orang (astaghfirullah).

Setelah "kandang dakwah" selesai, CBPH keluar dengan muka ngantuk parah. Gua suruh mereka tidur tapi sebagian dari mereka gak mau. "Kandang dakwah" selesai jam setengah 1 dan peserta harus bangun jam 2 sebelum MPK dibangunin dengan (maaf) alarm gabungan (ya tau sendiri lah ramenya lebih rame dari pasar). Gua juga udah ngebolehin CBPH tidur sampe jam 3 pagi, cuma tetep aja ada yang masih belum mau tidur.

Singkat cerita, panitia membangunkan peserta sekitar jam 01:50, supaya gak kaget dengan kebisingan yang dibuat MPK juga tidak mengganggu forum MPK. Setelah itu, gua dan BPH yang lain rapat lagi sama DP dan FORKOM buat ngebahas hasil "kandang dakwah". Rapat berjalan dengan cukup alot, tetapi akhirnya sampailah kepada kesimpulan pasti yang sudah diketok palu (sebenernya penghapus berhubung gak ada palu di ruangan itu wkwkwk) oleh (Calon Mantan) Ketua DKM, Azizan. Ini dia susunan BPH DKM Ar-Rahmah 2015-2016 yang cukup membuat tercengang:
  • Ketua Umum: M. Adhitya Dharmawan
  • Ketua 1: Zufar Maulana
  • Ketua 2: Dzaki Rizki D. 
  • Sekretaris 1: Hana Roihana
  • Sekretaris 2: Hanan Talida
  • Bendahara 1: Aafini Kamal
  • Bendahara 2: Abdillah Naf'an
  • Kepala Departemen Dakwah Umum: Faza M. Allam
  • Kepala Departemen Tarbiyah: Hafizh Hizhbillah
  • Kepala Departemen INKASI: Abiyu M. Akmal
  • Kepala Departemen Dana Usaha: Bari Ahmad A.
  • Kepala Departemen Rumah Tangga: Ahmad Yusuf A.
Foto BPH 2014-2015 (yang terakhir) :'( 
Bersama FORKOM
Lagi ngebahas BPH 2015-2016
Setelah selesai rapat, gua dan beberapa BPH Demisioner lain bergegas menuju musholla untuk sholat tahajjud. Selesai tahajjud, gua bener-bener merasa ngantuk dan akhirnya gua ketiduran sampai kebangun sama adzan Subuh. Bangun-bangun gua bener-bener gak bisa ngeliat jelas dan gua hampir gak bisa ngenalin orang di deket gua. Setelah selesai sholat Subuh, gua memutuskan buat tidur lagi (meskipun ini makruh, astaghfirullah). Gua bangun sekitar jam setengah 7, dan kepala gua bener-bener pusing. Akhirnya gua paksain jalan ke ruang panitia untuk membereskan barang-barang gua. Setelah beres, gua sarapan bersama panitia dan peserta di lapangan dalam. Walaupun sarapannya sederhana, tapi seenggaknya lumayan buat ngisi perut gua yang kosong meskipun masih laper wkwkwk.

Selesai sarapan, gua harus siap-siap mandi untuk persiapan serah terima jabatan (sertijab), momen yang ditunggu-tunggu oleh peserta pastinya dan yang paling menyedihkan buat calon-calon demisioner. Setelah semuanya siap, proses sertijab dimulai dengan sambutan staf kesiswaan Ibu Hj. Nina dan pembina DKM Bapak Khassan. Akhirnya momen yang bersejarah di hari itu terjadi, yaitu pembacaan susunan anggota departemen dan BPH disertai penyerahan jabatan oleh calon demisioner. Setiap nama yang disebutkan oleh Fiyandi selalu dibalas oleh takbir dari PENDEKAR KM dan PB, namun takbir semakin lantang ketika dibacakan susunan BPH oleh Azizan. Jujur gua hampir nangis melihat orang-orang yang selama ini gua didik akhirnya mendapatkan jabatan yang insyaAllah sesuai dengan kompetensinya. Setelah bersalaman dan berpelukan dengan penerus gua, Abiyu, akhirnya Adhit maju untuk menandatangani berita acara sertijab. Tangisan gua hampir pecah ketika melihat hasil didikan gua yang selama setahun bener-bener berperan membantu gua di INKASI akhirnya mendapatkan posisi teratas di DKM. Gua bener-bener bangga dengan Adhit dan gak menyangka akan masa depannya. Proses sertijab dilanjutkan dengan pemutaran video persembahan dari PENDEKAR Demisioner PP untuk KM dan PB. Videonya cukup membuat gua terharu dan hampir-hampir membuat tangisan gua pecah lagi. Tapi karena Abiyu tangisannya menjadi-jadi, gua gak jadi nangis dah wkwkwkwk.
Kadep Demisioner menyambut penerusnya
Mereka kayaknya bahagia ya :')
DH demisioner membantu melepaskan ID CBPH
Selamat mengemban amanah dik! :')
Ketum demisioner bersama penerusnya, kayaknya so sweet tuh :))
Foto bareng penerus :')
Akhirnya hari bersejarah itu diakhiri dengan foto bersama dengan penerus-penerus gua dan juga foto perdana PENDEKAR KM dan PB setelah resmi diterima menjadi pengurus DKM. Selamat datang DKM AR-RAHMAH TRANSFORMASI. Selamat mengemban amanah kalian dengan baik. Jalinlah ukhuwah di antara kalian semakin kokoh seperti persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Anshar. Jadikanlah DKM sebagai tempat kalian kembali. Karena DKM selalu menyediakan kehangatan untuk kalian setelah kalian lelah menghadapi hari-hari kalian.

Inilah PENDEKAR baru kami yang siap membangun tembok yang kokoh melawan segala tantangan!
Foto bareng penerus dan demisioner
Ceritanya mau foto lagi sama Abiyu, eh yang lain pada ngerumunin gapapa lah wkwkwk
Refleksi
Jujur aja, gua masih berat melepaskan status gua sebagai pengurus DKM Ar-Rahmah. Dua tahun berada di sini merupakan pengalaman yang sangat berharga. Gua jadi lebih mengenal tentang Islam, tau cara berdakwah yang baik, dan tentunya bertemu dengan orang-orang yang salih. Sedih rasanya ketika gua harus meninggalkan rumah ketiga gua, yaitu DKM. Di DKM, gua bisa berkeluh-kesah tentang masalah yang gua hadapi, dan gua merasa DKM lah yang membentuk kepribadian gua. Momen yang paling gua bakal terus gua ingat adalah ketika gua bersama dengan adik-adik gua, Jujur, kalianlah salah satu sumber semangat buat gua untuk berdakwah. Senang rasanya melihat adik-adik gua semakin dewasa untuk berjalan di jalan dakwah yang memang berat. Gua juga pengen lebih mengenal PENDEKAR PB yang selama sebulan bersama dengan panitia menuntut ilmu di PODS. Walaupun gua bukan Kepala Departemen INKASI lagi, gua berharap agar ukhuwah kita tidak terputus.

Selama gua berada di DKM, gua ingin mengucapkan terimakasih banyak untuk PENDEKAR Jangkar Bahtera yang telah mengantarkan gua untuk menjadi insan yang lebih baik, khususnya kepada Taufiqulhakim Ramadhan yang sangat berjasa memberikan ilmunya untuk memimpin INKASI. Gua juga berterimakasih untuk BPH 2014-2015 terutama Azizan Billardi yang selama ini udah banyak mensupport gua agar selalu istiqomah berjalan di jalan dakwah dan menyumbangkan ide-idenya untuk kemajuan INKASI dan hal-hal lainnya. Juga kepada PENDEKAR PP dan KM yang selalu berperan aktif dalam proker-proker insidentil dan juga proker-proker departemen.

Terakhir, gua ingin berpesan untuk siapapun yang membaca post ini. Seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu mendidik bawahannya dengan baik. Salah satu indikator keberhasilan suatu kepemimpinan adalah ketika kalian dihormati oleh bawahan kalian. Sebenarnya bukan itu tujuan utamanya. Tujuan utamanya adalah merangkul antara atasan dan bawahan dari hati ke hati. Jika kalian berhasil saling merangkul, pastinya gak ada jarak antara atasan dan bawahan, tetapi yang ada adalah semakin eratnya hubungan kalian antara pemimpin dan yang dipimpin. Apresiasi jasa bawahan kalian walaupun itu sangat kecil. Seorang bawahan yang baik adalah yang mampu menutup kekurangan pemimpinnya. Jangan sampai perilaku kalian membuat berat tugas pemimpin. Selain itu, selalu tanggapi apa yang diperintahkan pemimpin, dan jangan membicarakan kelemahan pemimpin kalian di belakang layar. Jika kalian selalu responsif dengan apa yang dilakukan pemimpin kalian, insyaAllah kalian akan membangun kemajuan bersama pemimpin kalian. Yang terpenting bukanlah keberhasilan suatu proker, tetapi bagaimana ukhuwah itu terjalin.

NB: Part 2 dan Part 1 menyusul ya wkwkwkwk

Tentang Penulis

Hanya seorang pelajar yang mencari secercah cahaya hidayah di jalan dakwah yang panjang dan berliku. Berbagi segala sesuatu yang berharga secara cuma-cuma. Bukan seorang hartawan, tetapi hanya seorang yang berilmu sebagai bekal dakwah.

1 komentar:

Silakan berkomentar tentang artikel ini. Anda juga bisa menambahkan emoticon seperti di bawah ini, klik pada gambar untuk mengetahui simbol emoticon.

Back to top ↑
Connect with Us


© 2013 Jurnal Hanif. WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.