Minggu, 26 Januari 2014

Keliling-Keliling Kota Tua Jakarta

By Unknown   Posted at  09.51   Wisata No comments

Buat sahabat yang tinggal di daerah Jabodetabek, mungkin sudah gak asing lagi sama yang namanya Kota Tua. Kota Tua merupakan daerah bersejarah di Jakarta. Dari namanya saja sudah terlihat jelas bahwa daerah ini menyimpan banyak catatan sejarah. Gedung-gedung di daerah ini juga sudah dibangun sejak zaman penjajahan, sehingga arsitektur Eropa sangat kental pada gedung-gedung tersebut. Sebelum saya sebutkan tempat-tempat wisata yang menarik di kawasan Kota Tua, yuk kita simak sejarah singkat Kota Tua!


Sejarah Singkat
Pada tahun 1526, Fatahillah dikirim oleh Kesultanan Demak untuk menyerang pelabuhan Sunda Kelapa di Kerajaan Pajajaran. Setelah Demak berhasil menaklukan Sunda Kelapa, maka pelabuhan ini menjadi bagian dari wilayah Kesultanan Demak. Lalu, daerah ini dinamakan Jayakarta.

Namun, pada tahun 1619, VOC berhasil menghancurkan kekuasaan Kerajaan Demak di Jayakarta. Penyerangan ini dipimpin oleh Jan Piterzoon Coen. Pada tahun berikutnya, VOC mengubah nama Jayakarta menjadi Batavia untuk menghormati para leluhurnya, Batavieren. VOC juga membangun kota dengan pusatnya di sebelah timur Ciliwung, tepatnya di sekitar Lapangan Fatahillah.

Pada tahun 1635, Batavia meluas hingga tepi barat Ciliwung. Kota ini dirancang dengan gaya Eropa lengkap dengan benteng, dinding kota, dan kanal. Pada tahun 1650, Batavia selesai dibangun. Kemudian, Batavia dijadikan kantor pusat untuk kongsi dagang VOC. Pada tahun 1870-an, Batavia dijadikan ibukota administratif Hindia-Belanda.

Transportasi
Sahabat bisa naik KRL Jabodetabek dan turun di Stasiun Jakarta Kota. Jika ingin naik bus Transjakarta, sahabat bisa naik Transjakarta koridor 1 (Blok M - Kota) dan turun di Kota. Jika sahabat berasal dari Ciputat dan sekitarnya, sahabat bisa naik APTB Ciputat - Kota dan turun di Kota. Sahabat juga bisa naik Taksi, tapi biasanya jalan di sekitar Stasiun Jakarta Kota menjadi padat pada hari kerja. Sahabat juga bisa menggunakan transportasi lain seperti:
  • Mikrolet M08 ke Tanah Abang
  • Mikrolet M12 ke Senen
  • Mikrolet M15 ke Tanjung Priok
  • Mikrolet M15A ke Tanjung Priok
  • Mikrolet M25 ke Grogol
  • Mikrolet M39 ke Pademangan
  • Mikrolet M41 ke Grogol
  • Mikrolet M43 ke Grogol
  • Mikrolet M53 ke Pulo Gadung
  • KWK B02 ke Warung Gantung
  • KWK B06 ke Kamal
  • KWK U10 Pademangan-Muara Angke
  • Kopami P02 Senen-Muara Karang
  • Kopaja B86 ke Lebak Bulus
  • Metromini B84 ke Kalideres
  • Metromini B29 ke Sunter
  • Metromini B30 ke Muara Angke
  • PPD P02 patas ke Cililitan (via Harmoni - Ps. Baru - Senen - Kramat - Salemba - Matraman - Kp. Melayu - UKI)
  • Mayasari Bakti AC27 patas ke Bekasi (via Mangga Dua - Kemayoran - Cempaka Putih - Tol Jatibening - Tol Barat)
  • Mayasari Bakti AC27 patas ke Bekasi (via Mangga Dua - Kemayoran - Cempaka Putih - Tol Jatibening - Tol Timur)
  • Mayasari Bakti AC33 patas ke Poris Plawad (via Roxy - Grogol - Tol Kb. Jeruk - Tol Karawaci - Cikokol)
(Sumber Wikipedia)

Tempat Menarik Untuk Dikunjungi
Kawasan Kota Tua mempunyai banyak tempat menarik yang bisa dikunjungi. Bangunan-bangunan tua yang berarsitektur Eropa mendominasi kawasan bersejarah ini. Sahabat bisa berkeliling-keliling Kota Tua dengan berjalan kaki atau juga bisa naik ojeg sepeda onthel. Nah, berikut ini merupakan tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi di kawasan Kota Tua.

Museum Fatahillah
Museum ini terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 2. Sebelum menjadi museum, gedung ini merupakan Balai Kota yang terdiri dari dua bangunan utama dengan dua buah sayap di bagian timur dan barat, serta bangunan sanding yang dijadikan kantor, ruang pengadilan, dan ruang bawah tanah sebagai penjara. Koleksi yang dipajang di museum ini adalah Meriam si Jagur, sketsel, patung Hermes, pedang eksekusi, lemari arsip, lukisan Gubernur Jendral VOC Hindia Belanda tahun 1602-1942, meja bulat berdiameter 2,25 meter tanpa sambungan, peralatan masyarakat prasejarah, prasasti, dan senjata.

Museum Bank Indonesia
Terletak di Jalan Pintu Besar Utara No. 3 di depan Stasiun Jakarta Kota. Museum ini menyajikan informasi peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa yang dimulai sejak sebelum kedatangan bangsa barat di Nusantara hingga terbentuknya Bank Indonesia pada tahun 1953 dan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia, meliputi pula latar belakang dan dampak kebijakan Bank Indonesia bagi masyarakat sampai dengan tahun 2005. Penyajiannya dikemas sedemikian rupa dengan memanfaatkan teknologi modern dan multi media, seperti display elektronik, panel statik, televisi plasma, dan diorama sehingga menciptakan kenyamanan pengunjung dalam menikmati Museum Bank Indonesia. Selain itu terdapat pula fakta dan koleksi benda bersejarah pada masa sebelum terbentuknya Bank Indonesia, seperti pada masa kerajaan-kerajaan Nusantara, antara lain berupa koleksi uang numismatik yang ditampilkan juga secara menarik.

Pelabuhan Sunda Kelapa
Pelabuhan Sunda Kelapa terletak di Penjaringan. Meskipun sekarang Sunda Kelapa hanyalah nama salah satu pelabuhan di Jakarta, daerah ini sangat penting karena desa di sekitar pelabuhan Sunda Kelapa adalah cikal-bakal kota Jakarta yang hari jadinya ditetapkan pada tanggal 22 Juni 1527. Kala itu Kalapa, nama aslinya, merupakan pelabuhan kerajaan Pajajaran yang beribukota di Pakuan (sekarang kota Bogor) yang direbut oleh pasukan Demak dan Cirebon. Walaupun hari jadi kota Jakarta baru ditetapkan pada abad ke-16, sejarah Sunda Kelapa sudah dimulai jauh lebih awal, yaitu pada zaman pendahulu Pajajaran, yaitu kerajaan Tarumanagara. Kerajaan Tarumanagara pernah diserang dan ditaklukkan oleh kerajaan Sriwijaya dari Sumatera.

Tentang Penulis

Hanya seorang pelajar yang mencari secercah cahaya hidayah di jalan dakwah yang panjang dan berliku. Berbagi segala sesuatu yang berharga secara cuma-cuma. Bukan seorang hartawan, tetapi hanya seorang yang berilmu sebagai bekal dakwah.

0 komentar:

Silakan berkomentar tentang artikel ini. Anda juga bisa menambahkan emoticon seperti di bawah ini, klik pada gambar untuk mengetahui simbol emoticon.

Back to top ↑
Connect with Us


© 2013 Jurnal Hanif. WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.